Selasa, 28 Februari 2017

Suku tertua di Indonesia

Indonesia memiliki ragam suku yang sangat banyak. Adanya keragaman suku ini menambah kekayaan Indonesia di mata dunia. Anda perlu mengetahui bahwa di Indonesia ini juga ada suku-suku tertua. Suku-suku apa sajakah itu? Suku-suku tertua di Indonesia yang sangat berpengaruh hingga sekarang ini.Berikut 7 suku tertua di Indonesia :
1.Suku Wajak
Suku ini menduduki posisi pertama dalam urutan suku tertua di Indonesia. Suku ini menidami wilayah yang ada di Kota Tulungagung yang ada di Jawa Timur. Namun, keberadaan suku ini sudah hilang dan tidak ada yang mengetahui suku ini dengan jelas. Bahkan sejarah dan seluk beluk suku ini juga tidak jelas sama sekali. 

Anda tahu Desa Wajak. Yang jaman dahulu dikenal dengan Suku Wajak. Wajak di era modern menjadi Wajak Kidul dan Wajak Lor. Wajak adalah ikut wilayah Campur Darat. Campur Darat daerah yang ada di Tulungagung. Tulungagung nama sebuah kabupaten yang ada di Jawa Timur. Sekilas orang hanya mengenal Wajak. Wajak yang ada di Tulungagung titik. Tidak ada yang tahu, jika Wajak menyimpan banyak cerita, kisah, lagenda, dan sejarah peradaban umat manusia. Bahkan sangat terkait erat dengan awal penciptaan umat manusia, dan surga bumi (jannatul ardl).
Di antara yang sangat masyhur, yakni sekitar 500 ribu sampai dengan 1 juta tahun yang lalu. Pernah hidup manusia Wajak (Homo Wajakinsis). Atau, yang dikenal dengan Homo Sapiens (Orang Cerdas). Prototipe manusia model baru. Yang memperbaharui manusia sebelumnya. Yakni, manusia yang berjalan bongkok (Homo Megantropus Paleo Javanicus) dan manusia yang berjalan tegak (Homo Phitecantropus Erectus). Yang pertama diperkirakan hidup antara 1,5 juta sampai 2 juta tahun yang lalu di sekitar sangiran, Solo dan yang kedua hidup antara 1 juta sampai dengan 1,5 juta tahun yang lalu di seputar Trinil, Ngawi.
Alfaqir katakan Homo Sapiens sebagai model manusia baru. Karena memang memperbaharui keberadaan para homo yang tidak berakhlak lagi tidak bertatakrama. Seperti diketahui, Homo Megantropus dan Homo Pithecantropus, wataknya buruk. Suka berperang. Suka membunuh. Suka melakukan kekerasan. Suka mengikuti hawa nafsu. Mereka nyata-nyata manusia. Yang meminjam istilah para mufasir, menyebutnya sebagai banul jann. Bukan kera seperti yang dituduhkan Darwin kepada mereka. Hanya perilaku dan cara hidup mereka yang mirip dengan hewan. Karena mereka mengutamakan hawa nafsu ketimbang akal budinya. Kekacauan demi kekacauan terjadi di mana-mana. Kehidupan masyarakat menjadi serba menakutkan. Tidak ada ketenangan sama sekali.
Hingga akhirnya. Tuhan memanggil para malaikat. Yang tujuannya tidak lain, Tuhan memberitahukan kepada para malaikat, bahwa Tuhan hendak menciptakan manusia baru. Benar-benar baru. Yang kemudian, mengemban amanah menjadi khalifah Tuhan di muka bumi (Qs.2: 30). Meski malaikat “sedikit” bertanya, sekaligus memberikan pernyataan, bahwa di bumi sudah ada manusia (man) dengan sifat dan sikapnya yang buruk. Namun Tuhan memberikan jaminan, bahwa manusia khalifah yang hendak diciptakan ini bakal mampu melakukan persemakmuran di muka bumi. Sebab, manusia khalifah selalu taat dan monoloyalitas dengan Tuhan. Dan, kelebihan manusia khalifah itu dikaruniai akal budi.
Jika data arkeologis menjawab dengan temuan fosil Homo Sapiens di Wajak. Maka, dapat menjadi wacana baru, bahwa Nabi Adam as hidup dan berkomunitas di Wajak. Adam secara personal yang berarti manusia tanah. Yang kejadiannya sangat revolusioner lagi spektakuler. Lalu, dengan ibunda Hawa as melakukan tugas reproduksi melalui sperma bertemu ovum. Sehingga terbentuklah sebuah komunitas Adam. Yaitu, manusia yang diturunkan dari Bapak Adam dan Ibunda Hawa. Maka, terbentuklah masyarakat Suku Wajak.
Tidak salah. Jika Imam Ibnu Katsir r.hu berkomentar, bahwa Nabi Adam as turun di Hindia. Para sejarahwan dan para arkeolog yang murni ilmuwan. Seperti: Arysio Santos, Stephen Oppenheimer, dan Robert Dick-Read menyatakan dengan terang-terangan. Jika yang dimaksud Hindia adalah Indonesia.
Terbukti juga. Colombus dulu mencari Hindia. Lalu, kesasar sampai ke Karibia. Banyak data sejarah yang menunjukkan, jika sebenarnya yang hendak dituju Colombus adalah Indonesia. Dengan fokus incaran Pulau Maluku (Mollucca).
Tidak hanya itu. Kehebatan Suku Wajak yang lain. Hanya dengan bermodalkan parahu sampan, dan membawa bibit padi berbulu. Berani mengarungi samudera nan luas. Hingga hijrah ke Afrika dan daratan Eropa. Para ahli bahasa dan sastra juga mencatat, bahwa Suku Wajak juga hijrah ke Pulau Ainu dan Pulau Jumono yang berada di Jepang. Maka, tidak mengherankan jika struktur bahasa di kedua suku tersebut, menggunakan struktur dasar bahasa Sunda, Jawa, dan Papua Nugini. Hijrah Suku Wajak itu terjadi antara tahun 100 ribu-500 ribu tahun yang lalu.

Tidaklah mengherankan jika alfaqir mengatakan, bahwa Wajak adalah suku tertua di dunia. Hijrahnya orang-orang Wajak, utamanya didorong dengan terjadinya musibah letusan tiga gunung berapi: Gunung Toba, Gunung Dompo, dan Gunung Krakatau. Yang letusannya, hampir semuanya menciptakan gelombang tsunami yang sangat besar. Meski jarak letusan antara satu gunung yang satu dengan lainnya ratusan ribu tahun silam. Akan tetapi ternyata sangat mempengaruhi tata kehidupan manusia yang hidup di bumi. Bahkan, pengaruhnya tetap dapat kita rasakan hingga detik ini.

2.Suku Kerinci

Nama Kerinci berasal dari bahasa Tamil, yaitu nama bunga kurinji (Strobilanthes kunthiana) yang tumbuh di India Selatan pada ketinggian di atas 1800m yang mekarnya satu kali selama dua belas tahun. Karena itu Kurinji juga merujuk pada kawasan pegunungan. dapat dipastikan bahwa hubungan Kerinci dengan India telah terjalin sejak lama dan nama Kerinci sendiri diberikan oleh pedagang India Tamil
Suku Kerinci sebagaimana juga halnya dengan suku-suku lain di Sumatera adalah penutur bahasa Austronesia.
Berdasarkan bahasa dan adat-istiadat suku Kerinci termasuk dalam kategori Proto Melayu, dan paling dekat dengan Minangkabau Deutro Melayu dan Jambi Deutro Melayu. Sebagian besar suku Kerinci menggunakan bahasa Kerinci, yang memiliki beragam dialek, yang bisa berbeda cukup jauh antar satu dusun dengan dusun lainnya di dalam wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Madya Sungai Penuh - setelah pemekaran wilayah tahun 2008. Untuk berbicara dengan pendatang biasanya digunakan bahasa Minangkabau atau bahasa Indonesia (yang masih dikenal dengan sebutan Melayu Tinggi).
Suku Kerinci memiliki aksara yang disebut aksara incung yang merupakan salah satu variasi surat ulu.
Sebagian penulis seperti Van Vollenhoven memasukkan Kerinci ke dalam wilayah adat (adatrechtskring) Sumatera Selatan, sedangkan yang lainnya menganggap Kerinci sebagai wilayah rantau Minangkabau.
Suku Kerinci merupakan masyarakat matrilineal.
Sebagaimana diketahui dari Naskah Tanjung Tanah, naskah Melayu tertua yang ditemukan di Kerinci, yang dikirimkan oleh raja Malayu di Dharmasraya pada abad ke-14 kepada depati di Kerinci dan telah disetujui oleh maharajadiraja Adityawarman yang berada di Suruaso dekat Pagaruyung di Tanah Datar.
Satu kelompok masyarakat di dalam satu kesatuan dusun dipimpin oleh kepala dusun, yang juga berfungsi sebagai Kepala Adat atau Tetua Adat. Adat istiadat masyarakat dusun dibina oleh para pemimpin disebut dengan Sko yang Tigo Takah, terdiri dari Sko Depati, Sko Pemangku dan Sko Permenti Ninik Mamak. Depati merupakan jabatan tertinggi dibawahnya adalah Pemangku yang merupakan Tangan kanan dari Depati, Dibawah Pemangku ada Permenti Ninik Mamak (Rio, Datuk, Ngebi) merupakan gelar adat yang mempunyai kekuatan dalam segala masalah kehidupan masyarakat adat.Wilayah Depati Ninik Mamak disebut ‘ajun arah’. Struktur pemerintahan Kedepatian di Alam Kerinci disebut dengan Pemerintahan Depati Empat Diatas dan Tiga dibaruh, Pemangku Lima, Delapan Helai Kain
Depati Tiga dibaruh memerintah di Alam Kerinci Rendah, wilayah Kabupaten Merangin Sekarang yang, terdiri dari :
1. Depati Setio Rajo berkedudukan di Lubuk Gaung
2. Depati Setio Nyato berkedudukan di Tanah Renah
3. Depati Setio Beti berkedudukan di Beringin Sanggul
Depati Empat diatas memerintah di Alam Kerinci Tinggi, Wilayah Kabupaten Kerinci bagian Hilir Sekarang, yang terdiri dari :
1. Depati Muaro Langkap berkedudukan di Tamiai
2. Depati Incung Telang berkedudukan di Pulau Sangkar
3. Depati Biang Seri berkedudukan di Pengasi
4. Depati Batu Hampar berkedudukan di Tanah Sandaran Agung
Kemudian di Wilayah Kerinci Bagian Tengah berdiri Mendapo nan Selapan Helai Kain yang terdiri dari :
1. Depati Serah Bumi beserta kembar rekannya di wilayah Seleman
2. Depati Mudo Terawang Lidah beserta Kembar rekannya di wilayah Penawar
3. Depati Atur Bumi beserta kembar rekannya di wilayah Hiang
4. Depati Mudo Udo Nenggalo Terawang Lidah beserta Kembar Rekannya di wilayah Rawang (Mendapo Tap)
disebut dengan Tigo Dihilir Empat Tanah Rawang
5. Depati Kepalo Sembah beserta kembar rekannya di wilayah Semurup
6. Depati Situo beserta Kembar rekannya di wilayah Kemantan
7. Depati Sekungkung beserta kembar rekannya di Depati Tujuh
8. Depati Punjung Sepenuh Bumi ( Depati Singa Lago) beserta kembar rekannya diwilayah Rawang ( Mendapo Balun)
disebut dengan Tigo di Mudik Empat Tanah Rawang.
Pemangku yang berlima orang :
1. Pemangku Sayo( Seraya) Rajo di Koto Petai
2. Pemangku Cayo Rajo di Semerap Ujung Pasir
3. Pemangku Cayo Derajo di Semerah Bungo Tanjung
4. Pemangku Derajo di Sebukar Koto Iman
5. Pemangku Malin Deman di Tanjung Tanah
ditambah dengan Sungai Penuh sebagai Pegawai Jenang, Pegawai Rajo, Pegawai Syara' Suluh Bindang Alam Kerinci di bawah Pemerintahan Depati Nan Batujuh Permenti Nan Sepuluh Pemangku duo Ngebi Teh Setio Bawo, yang merupakan Turunan dari Siak Lengih salah satu penyebar Islam di Kerinci, Siak Lengih diceritakan masih merupakan Kerabat dekat dari Tuan Kadhi dari Padang Genting.
Depati Nan bertujuh :
1. Depati Santiudo di Sungai Penuh
2. Depati Payung di Pondok Tinggi
3. Depati Pahlawan Negaro di Dusun Bernik
4. Depati Alam Negeri di Dusun baru
5. Depati Simpan Negeri di Dusun Baru
6. Depati Nyato Negaro di Koto Renah
7. Depati Sungai penuh di Sungai Penuh
Permenti nan Sepuluh :
1. Datuk Singarapi Putih
2. Rio Jayo
3. Rio Mendiho
4. Rio Sengaro
5. Rio Temenggung
6. Rio Pati
7. Rio Mandaro
8. Datuk Capeti Uban
9. Datuk Capeti Kudrat
10. Datuk Singarapi Gagak
Pemangku yang berdua
1. Pemangku Rajo
2. Rio Mangku Bumi *
Selain pemerintahan diatas, terdapat pemerintahan Otonomi tersendiri yang diakui kedudukannya oleh Kesultanan Jambi, Kesultanan Pagaruyung maupun Kesultanan Indrapura seperti :
A. Pemerintahan Tigo Luhah Tanah Sekudung berkedudukan di Siulak
Disebut Anjung lain Tepian Dewek, Adat Lain Pusako Mencin, di bawah pemerintahan Depati Bertiga, Bungkan Perbakalo yang Empat, Ninik Mamak Permenti Nan Salapan
Depati bertiga terdiri dari :
1. Depati Intan Kumbalo Bumi Kum Segalo Bumi Rajo di Siulak Mukai
2. Depati Mangkubumi Kulit Putih Suko Berajo di Siulak Panjang
3. Rajo Simpan Bumi Tunggun Setio Alam di Siulak gedang
Bungkan Perbakalo yang Empat
1. Demang Sakti
2. Jagung Tuo Nyato Depati
3. Jindah Tuo Susun Negeri
4. Serajo Tuntut gedang
Ninik Mamak Permenti yang Delapan
1. Rajo Liko
2. Rajo Indah
3. Rajo Penghulu
4. Temenggung Tuo Susun Negeri
5. Serajo Tumbuk Kris
tokoh suku kerinci
6. Rio Mudo Mangku Bumi
7. Datuk Depati Paduko Rajo
8. Sulah Putih
dibawah pemerintahan Depati berempat :B. Wilayah Kumun, Batu Gong Tanah Kurnia
1. Depati Galang Negeri
2. Depati Puro Negaro
3. Depati Sampurno Bumi Putih
4. Depati Nyato Negaro
C. Lolo, Seliring Kulambo Rajo
D. Lempur Lekuk Limo Puluh Tumbi
I. Enam Depati dari Pulau Sangkar
1. Depati Kerinci
2. Depati Anggo
3. Depati Sangkar
4. Depati Suko Berajo
5. Depati Gung
6. Depati Talago
II. Enam Depati dari Serampas
1. Depati Pulang
2. Depati Naur
3. Depati Serampas
4. Depati Ketau
5. Depati Payung
6. Depati Karamo
Kekuatan Depati menurut adat dikisahkan memenggal putus, memakan habis, membunuh mati. Depati mempunyai hak yang tertinggi untuk memutuskan suatu perkara. Dalam dusun ada 4 pilar yang disebut golongan 4 jenis, yaitu golongan adat, ulama, cendekiawan dan pemuda. Keempat pilar ini merupakan pemimpin formal sebelum belanda masuk Kerinci 1903. Sesudah tahun 1903, golongan 4 jenis berubah menjadi informal leader. Pemerintahan dusun(pemerintahan Depati) tidak bersifat otokrasi. Segala maslah dusun, anak kemenakan selalu diselesaikan dengan musyawarah mufakat.
Ninik Mamak mempunyai kekuatan menyelesaikan masalah di dalam kalbunya masing-masing. Dusun terdiri dari beberapa luhah. Luhah terdiri dari beberapa perut dan perut terdiri dari beberapa pintu, di dalam pintu ada lagi sikat-sikat. Bentuk pemerintahan Kerinci sebelum kedatangan Belanda dengan system demokrasi asli, merupakan system otonomi murni. Eksekutif adalah Depati dan Ninik Mamak. Legislatif adalah Orang tuo Cerdik Pandai sebagai penasihat pemerintahan. Depati juga mempunyai kekuasaan menghukum dan mendenda diatur dengan adat yang berlaku dengan demikian dwifungsi Depati ini adalah sebagai Yudikatif dusun. Ini pun berlaku sampai sekarang untuk pemerintah desa, juga pada Zaman penjajahan Belanda dan Jepang dipergunakan untuk kepentingan memperkuat penjajahannya di Kerinci.

3.Suku Baduy

Suku ini mendiami wilayah yang ada di Jawa Barat. Menurut cerita yang tersiar di sekitar masyarakat, suku ini wajib menjaga alam sekitar dan lingkungannya. Dalam kesehariannya, Suku Baduy tidak pernah mengenakan alas kaki saat beraktivitas di luar rumah.
Hingga saat ini, Suku Baduy memiliki keturunan yang masih hidup di wilayah Lebak tepatnya di Banten. Suku ini tersebar secara meluas dan suku ini juga mendiami di hampir semua wilayah di Indonesia.
suku baduy
4.Suku Melayu

Suku ini sudah ada sejak abad kesebelas di Indonesia dan terkenal sampai ke beberapa negara bahkan suku ini juga sudah tersebar sampai ke Benua Eropa. Suku Melayu merupakan satuan kelompok etnis yang berasal dari orang-orang Austronesia yang sampai sekarang menghuni wilayah Semenanjung Malaysia, wilayah timur bagian Sumatra  dan wilayah-wilayah lain di sekitar Pulau Sumatra.
Nama Malayu berasal dari kerajaan yang menjadi bawahan kerajaan Sriwijaya. Dahulu kala, banyak pedagang Melayu yang mengikuti jalur perdagangan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Suku Melayu masih menjaga tradisinya hingga saat ini. 
suku melayu

5.Suku Dani

Suku Dani yang berada di Papua ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu di Lembah Baliem. Mata pencaharian suku ini dikenal dengan cara bercocok tanam.

Pada masa itu, suku Dani sudah mulai mengenal peralatan teknologi yang terbuat dari bahan-bahan alam seperti kapak batu, pisau yang terbuat dari tulang binatang, bambu dan juga alat-alat tombak yang terbuat dari kayu. Alat-alat ini dikenal sangat kuat dan berat.


 

6.Suku Dayak

Suku Dayak sudah ada sejak 2000 tahun sebelum masehi. Namun, asal-usul Suku Dayak ini juga masih belum pasti karena muncul berbagai macam pendapat tentang suku ini. Wilayah kediaman Suku Dayak biasanya berada di pedalaman Pulau Kalimantan khususnya di Kalimantan Barat. Tapi jangan main-main dengan Suku Dayak ya! Pasalnya, Suku Dayak dikenal dengan suku yang memiliki ilmu hitam dengan efek yang sangat tinggi. 
Ilmu hitam tersebut bermacam-macam bahkan ada yang sampai bisa memakan nyawa orang lain. Suku Dayak juga dikenal memiliki kesaktian seperti kebal terhadap benda tajam, peluru atau ilmu-ilmu yang lain. 



7.Suku Jawa

Suku Jawa merupakan suku tertua di Indonesia juga. Suku ini mendiami Pulau Jawa sejak zaman kerajaan Hindhu-Buddha. Suku ini memiliki pengaruh besar di Indonesia karena hampir sebagian wilayah di Indonesia ini dihuni oleh Suku Jawa.
Tradisi dan upacara adat suku Jawa bermacam-macam sehingga banyak pula wisatawan asing dari luar negeri yang ingin belajar tembang Jawa, menjadi sinden, dalang atau tari-tarian Jawa. Bahkan, ada pula wisatawan asing yang rela mengganti statusnya menjadi penduduk Jawa demi menjadi bagian dari kebudayaan Jawa.

Itulah suku-suku tertua di Indonesia. Semua suku memiliki kelebihan dan tradisinya masing-masing. Saling menghargai antar suku merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang sejati. Stop tindakan rasisme dan cintailah keragaman suku di Indonesia.

suku jawa
pengantin jawa


















Demikianlah informasi yang bisa kami bagi kepada anda semua. Semoga informasi ini bisa menambah refrensi tentang suku tertua di Indonesia,dan bermanfaat tentunya bagi anda semua.

JIKA ANDA MEMILIKI CARA,TIPS DAN SARAN TENTANG APAPUN JANGAN SUNGKAN MENGIRIMKAN ATAU MEMBAGIKAN KEPADA KAMI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar