Sabtu, 11 Maret 2017

Suku Maori

Suku Maori adalah nama penduduk asli Selandia Baru, dan bahasanya. Kata māori artinya adalah "normal" atau "biasa" dalam bahasa Māori dan merujuk pada makhluk-makhluk hidup yang berbeda dari Dewa-Dewi. Kata "Māori" memiliki banyak kerabat dalam bahasa Austronesia lainnya seperti bahasa Hawaii. Kata maoli dalam bahasa Hawaii artinya adalah asli, pribumi, benar atau nyata. Nama ini juga merupakan nama bangsa dan bahasa Kepulauan Cook, yang disebut sebagai Māori Kepulauan Cook. Kata ini juga memiliki kerabat dalam bahasa Jawa: (ma)urip yang berarti "hidup". Kata hidup sendiri dalam bahasa Melayu juga merupakan kerabat kata ini.

Bahasa suku Māori (atau Bahasa Maori, dalam bahasa ini sendiri: Te Reo Māori) adalah bahasa yang digunakan oleh bangsa Maori, suku asli di Selandia Baru (dalam bahasa Māori sering dinamai Aotearoa). Sebagai bagian subrumpun Oseanik dari rumpun bahasa Austronesia, bahasa ini memiliki hubungan erat dengan bahasa Rarotonga (Kepulauan Cook) dan Tahiti, hubungan sedikit lebih jauh dengan bahasa Hawaii, dan lebih jauh lagi dengan bahasa Samoa dan Tonga.

suku maori

Sejak datangnya suku Maori ke Selandia Baru hingga sebelum masa kolonialisasi oleh Kerajaan Inggris, bahasa Māori adalah bahasa yang dominan di wilayah tersebut. Mulai tahun 1860-an, bahasa Māori mulai terdesak oleh bahasa Inggris yang dibawa oleh para pemukim dari Inggris, yang mencakup misionaris, pencari emas dan pedagang. Di akhir abad ke-19, sistem pendidikan Inggris mulai diperkenalkan bagi seluruh penduduk Selandia Baru, dan dari tahun 1880-an penggunaan bahasa Māori di sekolah dilarang. Semakin banyak orang Māori yang belajar bahasa Inggris karena keharusan dan karena prestise dan kesempatan yang didapatkan dari kemampuan berbahasa Inggris. Namun, sampai masa Perang Dunia II, banyak orang Māori masih menggunakan bahasa Māori sebagai bahasa ibu. Pada zaman itu, Bahasa Māori digunakan saat beribadah di gereja, di rumah, untuk pertemuan-pertemuan politik dan banyak koran diterbitkan dalam bahasa ini.
Bahkan hingga tahun 1930an, anggota parlemen dari kalangan Māori dirugikan karena hingga zaman itu, semua pertemuan di parlemen Selandia Baru hanya menggunakan bahasa Inggris. Dalam periode ini, jumlah pembicara bahasa Māori menurun drastis hingga pada tahun 1980an, kurang dari 20% dari orang Māori bisa berbahasa Māori dengan cukup baik seperti layaknya sebagai bahasa ibu. Bahkan dari jumlah tersebut, banyak yang tidak menggunakan bahasa Māori di rumahnya lagi.
Mulai tahun 1980an, para pemimpin suku Māori mulai menyadari bahaya hilangnya bahasa mereka, yang dapat berakibat buruk pada identitas budaya suku Māori. Kebudayaan Māori yang mulai pupus dicoba diangkat melalui program-program yang salah satu bagian utamanya adalah program penghidupan kembali bahasa Māori. Program-program tersebut antara lain gerakan Kōhanga Reo yang mengajarkan bahasa Māori sejak dini hingga usia sekolah. Program ini kemudian diikuti dengan pendirian Kura Kaupapa, sekolah dasar dalam bahasa Māori.
Bahasa Māori termasuk rumpun bahasa Polinesia. Ahli bahasa mengklasifikasikan bahasa ini ke dalam golongan bahasa Polinesia Timur, subgroup bahasa-bahasa Tahiti, yang mencakup bahasa Rarotonga yang digunakan di Kepulauan Cook, bahasa Tahiti yang digunakan di Tahiti. Bahasa ini juga berhubungan erat dengan bahasa Hawaii dan bahasa Rapa Nui yang digunakan di Pulau Paskah. Walaupun bahasa-bahasa Polinesia ini berhubungan erat, bahasa-bahasa tersebut bukan sekadar dialek dari satu bahasa yang sama, melainkan benar-benar bahasa yang berbeda. Bahasa-bahasa tersebut sudah terpisah dan berkembang sendiri-sendiri selama berabad-abad, sehingga kecil kemungkinan pembicara satu bahasa Polinesia dapat mengerti bahasa Polinesia lainnya. Namun, sejarah mencatat bahwa dalam perjalanannya ke Selandia Baru di akhir abad ke-18, Kapten James Cook dapat berkomunikasi secara efektif dengan bangsa Māori menggunakan penerjemah orang Tahiti.
Pada dasarnya, Bahasa Māori hanya digunakan di Selandia Baru. Penggunanya mencapai 100.000 orang, hampir semuanya keturunan Māori. Perkiraan jumlah pembicaranya bervariasi: sensus penduduk tahun 1996 mencatat ada 160.000 orang, sementara perkiraan lain menyebutkan jumlah yang lebih rendah hingga hanya 50.000. Tingkat kemahiran orang-orang yang mengaku bisa berbahasa Māori tidak diketahui. Orang yang hanya bisa berbahasa Māori kemungkinan hanya sedikit sekali jumlahnya, berkisar belasan orang. Tetapi, cukup banyak orang yang belajar bahasa Māori lebih dahulu sebelum bahasa Inggris, karena bahasa Māori bertahan sebagai bahasa komunitas di beberapa pemukiman terpencil di daerah Northland, Uruwera dan East Cape. Bahasa Māori dapat dikatakan berhenti menjadi bahasa yang hidup di masyarakat sejak zaman pasca perang, ketika terjadi urbanisasi besar-besaran populasi Māori ke kota-kota.
Bagi orang awam: bahasa Māori memiliki lima vokal pendek seperti pada bahasa Indonesia (a, e, i, o, u) dengan "e" teleng seperti pada kata "bebek" (bukan "e" pepet seperti pada "ketam"). Selain itu, bahasa Māori memiliki lima vokal panjang seperti pada bahasa Italia dan Jepang. Bunyi vokal panjang ini pada masa kini umumnya dilambangkan dengan macron di atas vokal yang dipanjangkan (contoh: "a" menjadi "ā"). Semua vokal dapat digunakan berpasangan kecuali "uo". Bunyi vokal bahasa Māori umumnya relatif sulit bagi pembicara bahasa Inggris namun bagi pembicara bahasa Indonesia/Melayu, kesulitan yang berarti mungkin hanya membedakan antara vokal pendek dan panjang.
Umumnya, pelafalan konsonan dalam bahasa Māori mirip dengan bahasa Indonesia/Melayu, termasuk dalam pelafalan konsonan <ng>. Konsonan <wh> diucapkan secara bervariasi, namun umumnya dilafalkan seperti bunyi "f" atau "h" yang lemah, dengan posisi bibir atas dan bawah saling bertemu (bilabial). Pada masa kini, banyak juga yang mengucapkannya persis seperti huruf "f" saja (labiodental).
Suku kata dalam bahasa Māori memiliki bentuk VVVKV atau KVV. Dua bunyi konsonan tidak didapati berturutan (ng dan wh adalah masing-masing satu bunyi konsonan), dan tidak ada suku kata yang berakhir dengan konsonan. (Aturan ini diterapkan pada transliterasi nama-nama dari bahasa asing, seperti Perehipeteriana "Presbiterian". Semua kombinasi KV digunakan kecuali whowowu dan whu yang hanya muncul pada beberapa kata serapan dari bahasa Inggris seperti wuru "wol" dan whutoporo "sepak bola" (dari kata football).
Kosakata bahasa Māori relatif terbatas; hampir semua kata-kata pendek (1-4 huruf) yang mungkin dibuat sudah memiliki arti, sehingga pengucapan yang jelas sangat penting.
Dialek dalam bahasa Māori tidak menghalangi kemampuan untuk saling mengerti pembicaraan masing-masing pengguna dialek. Ada variasi regional dalam pelafalan dan aksen, namun pada dasarnya bahasa Māori adalah satu bahasa yang sama di seluruh negeri.
Perbedaan pelafalan yang utama adalah:

  • suku-suku (iwi) di Wanganui dan Taranaki tidak menggunakan huruf h atau menggantinya dengan bunyi hamzah/glottal stop; mereka juga mengganti bunyi wh dengan w saja
  • suku Tuhoe dan sebagian orang di daerah Eastern Bay of Plenty mengucapkan ng sebagai n
  • di sebagian daerah ujung utara P. Utara, lafal wh lebih bilabial daripada di daerah lain
  • di daerah selatan P. Selatan, digunakan varian bahasa Māori dialek Kāi Tahu
Tidak ada sistem tulisan asli bahasa Māori. Para misionarislah yang pertama kali mencoba menuliskan bahasa ini menggunakan alphabet Latin sejaka 1814. Pada tahun 1820, Profesor Samual Lee dari Universitas Cambridge bekerjasama dengan seorang kepala suku bernama Hongi Hika dan saudara mudanya Waikato untuk membuat sistem tulisan Māori secara sistematis. Usaha mereka menggunakan ejaan fonetis berhasil dengan sukses, dan bahasa tulis Māori tidak banyak berubah sejak saat itu. Perubahan kecil yang dibuat kemudian hanyalah pembedaan tulisan untuk bunyi w dan wh serta penambahan macron di akhir abad ke-19, walaupun penggunaan macron secara umum baru mulai terbiasakan pada abad ke-20. Melek huruf menjadi konsep baru yang menarik yang disambut gembira oleh bangsa Māori. Para misionaris melaporkan bahwa pada tahun 1820-an, orang Māori di seantero negeri saling mengajarkan baca tulis satu sama lain, menggunakan peralatan seadanya seperti daun dan arang, pahatan kayu, dan kulit binatang, bila kertas tidak tersedia.
Bahasa Māori memiliki status bahasa resmi (bersama dengan bahasa Inggris) di Selandia Baru. Kebanyakan lembaga pemerintahan dan departemen kini memiliki nama dalam bahasa Māori juga, seperti Te Tari Taiwhenua "Departemen Dalam Negeri", Te Papa Atawhai "Departemen Lingkungan Hidup (Konservasi)". Kantor pemerintah lokal dan perpustakaan umum memasang tanda-tanda dalam dua bahasa. Kantor Pos juga mengenali nama tempat dalam bahasa Māori sebagai alamat surat. Pendanaan dari negara untuk pengajaran bahasa Māori memastikan bahwa bahasa ini dapat dipelajari sebagai mata pelajaran pilihan di semua sekolah negeri dan sejak bulan Maret 2004, sebuah program TV Māori yang beberapa siarannya menggunakan bahasa Māori mulai mendapatkan dana dari pemerintah. Pada masa kini, orang menganggap bahwa pelestarian bahasa adalah tanggung jawab pemerintah, sebagai bagian dari interpretasi atas Perjanjian Waitangi. Masih terlalu dini untuk menilai apakah usaha-usaha menghidupkan kembali bahasa ini sudah berhasil.

Suku Maori Taranaki yang tinggal di Port Nicholson (kini Wellington telah bertemu untuk membahas tempat yang tepat untuk diserbu. Invasi besar-besaran Samoa atua Kepulauan Norfolk sempat dipertimbangkan pada awal tahun 1835, namun pada akhirnya mereka memutuskan untuk menyerang Kepulauan Chatham karena lebih dekat dan mereka tahu bahwa Moriori memiliki hukum anti kekerasan. Maka pada tahun 1835 suku Maori Taranaki mulai menyerbu Kepulauan Chatham. Mereka memiliki senapan dan memperbudak, membunuh, dan memakan orang Moriori. Para tetua Moriori berkumpul di permukiman yang disebut Te Awapatiki. Walaupun tahu bahwa suku Maori cenderung membunuh dan memakan suku yang telah ditaklukan, dan walaupun beberapa tetua telah memperingati bahwa hukum Nunuku pada saat itu sudah tidak tepat, dua kepala suku yang bernama Tapata dan Torea menyatakan bahwa "hukum Nunuku bukan strategi bertahan yang dapat diubah-ubah jika keadaan berubah; hukum ini adalah kewajiban moral.Akibatnya, seperti yang dikatakan oleh orang Moriori yang berhasil bertahan: "[Maori] membunuh kita seperti domba.... [Kita] ketakutan, melarikan diri ke semak-semak, bersembunyi di lubang di bawah tanah, dan di tempat manapun untuk melarikan diri dari musuh kita. Hal tersebut tidak berguna; kita ditemukan dan dibunuh - laki-laki, perempuan, dan anak-anak tanpa pandang bulu." Penakluk Maori juga menjelaskan, "Kita mengambil barang milik... sesuai dengan adat kami dan kami menangkap semua orang. Tidak ada satu pun yang lolos.Para penyerbu membunuh 10% penduduk dalam ritual. Setelah Moriori ditaklukan, Maori melarang penuturan bahasa Moriori. Mereka memaksa orang Moriori merusak tempat suci mereka dengan membuang air kecil dan besar di tempat tersebut.Moriori juga dilarang menikahi orang Moriori. Semuanya menjadi budak penyerbu Maori. Banyak perempuan Moriori yang melahirkan anak dari orang Maori. Sejumlah perempuan Moriori menikah dengan orang Maori atau Eropa. Beberapa diambil dari Chatham dan tidak pernah kembali. Hanya 101 orang Moriori yang masih hidup pada tahun 1862 (sementara jumlah sebelumnya adalah 2.000. Walaupun orang Moriori berdarah murni terakhir yang bernama Tommy Solomon meninggal pada tahun 1933, hingga kini masih ada beberapa ribu orang Moriori berdarah campuran.

Suku Maori juga dikenal dengan ciri khas tattoo mereka yang bermotive khas atau ciri tersendiri.pembutan tattoo suku maori dilakukan denga cara yang sangat sederhana.Tatto juga memiliki arti dan kebanggan tersendiri.Dimana hanya laki-laki yang sudah dianggap dewasa dan kesatria yang diperbolehkan memiliki tattoo.



alat-alat untuk membuat tattoo suku Maori
proses pembutan tattoo suku Maori



Demikianlah informasi yang bisa kita bagi mengenai Suku Maori semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi anda semua.

JIKA ANDA MEMILIKI CARA,TIPS DAN SARAN TENTANG APAPUN JANGAN SUNGKAN MENGIRIMKAN ATAU MEMBAGIKAN KEPADA KAMI.



Bangsa Yunani

Bangsa Yunani (bahasa Yunani Έλληνες—"Hellenes") adalah nama sebuah bangsa yang telah menghuni Yunai semenjak abad ke-17 SM sampai sekarang. Mereka sekarang diketemukan di semenanjung Yunani di sebelah tenggara Eropa, kepulauan Yunani, dan Siprus.
Koloni dan komunitas Yunani secara historis telah didirikan di segala penjuru Laut Tengah, namun bangsa Yunani selalu berpusatkan di sekitar pesisir Aegea di mana bahasa Yunani telah dipertuturkan semenjak zaman Antik. Sampai awal abad ke-20, bangsa Yunani secara uniform tersebar di semenanjung Yunani, pesisir barat Asia Minor, Pontus dan Konstaninopel, yang merupakan daerah-daerah yang kurang lebih sama dengan perbatasan Kekaisaran Bizantium pada akhir abad ke-11 dan wilayah kolonisasi Yunani pada Dunia Kuno.
Namun setelah Perang Yunani-Turki (1919 – 1922) pada tahun 1923, pertukaran populasi besar-besaran antara Turki dan Yunani terlaksana dan membatasi kaum etnik Yunani secara umum di perbatasan negeri Yunani modern. Inilah daerah di mana mereka menetap untuk pertama kalinya sejak sekitar tahun 1500 SM, dan juga di Siprus. Populasi Yunani lainnya bisa ditemukan di Italia selatan sampai Kaukasus dan komunitas diaspora di sejumlah negara-negara lainnya di dunia. Saat ini, paling tidak secara nominal, sebagian besar bangsa Yunani beragama Ortodoks Yunani.

SEJARAH BANGSA YUNANI KUNO
Yunani Kuno adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai dari periode Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga berahirnya Zaman Kuno dan dimulainya Abad Pertengahan Awal.Peradaban ini mencapai puncaknya pada periode Yunani Klasik, yang mulai berkembang pada abad ke-5 sampai ke-4 SM. Pada periode klasik ini Yunani dipimpin oleh negara-kota Athena dan berhasil menghalau serangan Kekaisaran Persia. Masa keemasan Athena berakhir dengan takluknya Athena kepada Sparta dalam Perang Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring penaklukan oleh Aleksander Agung, kebudayaan Yunani, yang dikenal sebagai peradaban Hellenistik, berkembang mulai dari Asia Tengah sampai ujung barat Laut Tengah.
Istilah "Yunani Kuno" diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada semenanjung Yunani modern, tetapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani, di antaranya Siprus dan Kepulauan Aigea, pesisir Anatolia (saat itu disebut Ionia), Sisilia dan bagian selatan Italia (dikenal sebagai Yunani Besar), serta pemukiman Yunani lain yang tersebar sepanjang pantai Kolkhis, Illyria, Thrakia, Mesir, Kyrenaika, Galia selatan, Semenanjung Iberia timur dan timur laut, Iberia, dan Taurika.
Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak dasar bagi Peradaban Barat. Budaya Yunani memberi pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain Eropa. Peradaban Yunani Kuno juga sangat berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.
Tidak ada kesepakatan yang tetap dan universal mengenai waktu awal dan akhir masa Antikuitas Klasik. Biasanya dimulai sejak abad ke-8 SM sampai abad ke-6 M, atau sekitar 1300 tahun.
Antikuitas Klasik di Yunani didahului oleh Zaman Kegelapan Yunani (1100 - 750 SM), yang secara arkeologis dicirikan dengan gaya tembikar protogeometris dan geometris, yang dilanjutkan oleh Periode Oriental, yaitu pengaruh yang kuat terhadap Yunani dari budaya Suriah-Hittit, Asiria, Punisia dan Mesir.
Secara tradisional, periode Arkais di Yunani kuno dimulai dari kuatnya pengaruh Oriental pada abad ke-8 SM, yang merupakan salah satu faktor yang menjadikan Yunani memiliki huruf alfabet sendiri. Dengan alfabet, muncullah karya tulis Yunani kuno, yang paling terkenal adalah buatan Homeros dan Hesiodos. Setelah periode Arkais, dimulailah periode Klasik sekitar 500 SM, yang pada gilirannya dilanjutkan oleh periode Hellenistik setelah kematian Aleksander Agung pada 323 SM.
Sejarah Yunani pada Antikuitas Klasik dapat dibagi menjadi beberapa periode berikut:

    Periode bersejarah di Yunani kuno adalah unik dalam sejarah dunia karena merupakan periode pertama yang dibuktikan dengan adanya historiografi yang layak, sedangkan protosejarah dan sejarah kuno yang lebih awal lebih banyak diketahui melalui bukti situasional, misalnya annal, atau daftar raja, dan epigrafu pragmatis.
    Herodotos dikenal secara luas sebagai "bapak sejarah", judul karyanya, Historia, menjadi asal kata untuk history. Karya Herodotos ditulis antara 450 SM sampai 420 SM dan cakupannya mencapai satu abad ke belakang, membahas tokoh-tokoh bersejarah dari abad ke-6 seperti Darius I dari Persia, Kambises II dan Psamtik III, serta menyinggung beberapa tokoh dari abad ke-8 semisal Kandaules.
    Herodotos dilanjutkan oleh para penulis semacam Thukydides, Xenophon, Demosthenes, Plato dan Aristoteles. Sebagian besar dari para penulis ini adalah orang Athena atau pro-Athena, sehingga sejarah dan politik kota Athena lebih banyak diketahui daripada kota-kota lainnya. Cakupan mereka terbatas pada sejarah diplomasi, militer, dan politik, dan mengabaikan sejarah ekonomi dan sosial.

    Yunani Arkais

    Guci Dipylon dari periode Geometris akhir, permulaan periode Arkais.
    Periode Arkais dimulai pada abad ke-8 SM, ketika Yunani mulai bangkit dari Zaman Kegelapan yang ditandai dengan keruntuhan peradaban Mykenai. Peradaban baca-tulis telah musnah dan aksara Mykenai telah dilupakan, akan tetapi bangsa Yunani mengadopsi alfabet Punisia, memodifikasinya dan menciptakan alfabet Yunani. Sekitar abad ke-9 SM catatan tertulis mulai muncul. Yunani saat itu terbagi-bagi menjadi banyak komunitas kecil yang berdaulat, terbentuk sesuai pola geografis Yunani, dimana setiap pulau, lembah, dan dataran terpisah satu sama lain oleh laut atau pengunungan.
    Perang Lelantin (710–650 SM) adalah konflik yang berlangsung pada masa ini dan merupakan perang tertua yang berhasil terdokumentasikan dari masa Yunani kuno. Konflik ini adalah pertikaian antara Polis (negara kota) Khalkis dan Eretria dalam memperebutkan tanah Lelantina yang subur di Euboia. Kedua kota itu menderita kemunduran akibat lamanya perang, meskipun Khalkis menjadi pemenangnya.
    Kaum saudagar berkembang pada paruh pertama abad ke-7 SM, ditunjukkan dengan diperkenalkannya mata uang koin sekitar 680 SM. Hal ini nampaknya menimbulkan ketegangan pada banyak negara kota. Rezim kaum aristokrat yang secara umum memerintah polis kini terancam oleh para saudagar kaya, yang pada gilirannya menginginkan juga kekuasaan politik. Sejak tahun 650 SM, para aristokrat harus berusaha supaya tidak digulingkan dan digantikan oleh tiran populis. Kata ini berasal dari kata Yunani non-peyoratif, τύραννος "("tyrannos"), bermakna 'penguasa tidak sah', meskipun gelar ini berlaku baik untuk pemimpin yang bagus maupun yang buruk.
    Populasi yang bertambah dan kurangnya lahan nampaknya telah memicu perselisihan internal antara kaum kaya dan kaum miskin di banyak negara kota. Di Sparta, Perang Messenia terjadi dan akibatnya Messenia ditaklukan dan penduduknya dijadikan budak. Perang ini dimulai pada paruh kedua abad ke-8 SM, dan merupakan suatu tindakan tanpa pendahulu di Yunani kuno. Praktik ini memungkinkan terjadinya revolusi sosial. Penduduk yang diperbudak, yang kemudian disebut helot, dipaksa untuk bertani dan bekerja untuk rakyat Sparta, sementara semua lelaki Sparta menjadi prajurit dan masuk ke dalam Pasukan Sparta. Ini telah menjadikan Sparta sebagai negara yang termiliterisasi secara permanen. Bahkan orang kaya juga harus hidup dan berlatih sebagai prajurit seperti halnya kaum miskin. Penyetaraan ini bertujuan mengurangi potensi terjadinya konflik sosial antara kaum kaya dan kaum miskin. Reformasi ini disebut-sebut dilakukan oleh Lykurgos dari Sparta dan kemungkinan selesai pada 650 SM.
    Athena menderita krisis tanah dan pertanian pada akhir abad ke-7 SM dan lagi-lagi mengalami perang saudara. arkhon (hakim kepala) Drako membuat beberapa perubahan terhadap kode hukum pada 621 SM, tetapi tindakan ini gagal meredakan konflik. Pada akhirnya reformasi terjadi berkat Solon (594 SM), yang memperbanyak tanah untuk orang miskin tetapi menempatkan kaum aristokrat sebagai pemegang kekuasaan. Reformasi ini cukup membuat Athena stabil.
    Pada abad ke-6 SM beberapa negara kota telah tumbuh menjadi kekuatan dominan Yunani, antara lain Athena, Sparta, Korinthos, dan Thebes. Masing-masing menaklukkan wilayah pedesaan dan kota kecil sekitarnya. Sementara Athena dan Korinthos juga menjadi kekuatan maritim dan perdagangan terkemuka.
    Pertumbuhan penduduk yang pesat pada abad ke-8 dan ke-7 SM telah mengakibatkan perpindahan penduduk Yunani ke koloni-koloninya di Yunani Besar (Italia selatan dan Sisilia), Asia Minor dan wilayah lainnya. Emigrasi ini berakhir pada abad ke-6 yang pada saat itu dunia Yunani, secara budaya dan bahasa, mencakup kawasan yang jauh lebih luas dari negara Yunani sekarang. Koloni Yunani ini tidak diperintah oleh kota pembangunnya, meskipun mereka tetap menjalin hubungan keagamaan dan perdagangan.
    Pada periode ini, perkembangan yang pesat dalam bidang ekonomi terjadi di Yunani dan juga di daerah-daerah koloninya, yang menikmati kemajuan dalam perdagangan dan manufaktur. Periode ini juga ditandai dengan meningkatnya standar hidup di Yunani dan koloninya. Beberapa studi memperkirakan bahwa rata-rata ukuran rumah tangga Yunani, pada periode 800 SM sampai 300 SM, meningkat sampai lima kali lipat, yang mengindikasikan adanya peningkatan tajam dalam hal pendapatan para penduduknya.
    Pada paruh kedua abad ke-6 SM, Athena jatuh dalam cengkeraman tirani Peisistratos dan putranya; Hippias dan Hipparkhos. Akan tetapi pada tahun 510 SM pada pelantikan aristokrat Athena Keisthenes, raja Sparta Kleomenes I membantu rakyat Athena menggulingkan sang tiran. Setelah itu Sparta dan Athena berulang kali saling serang, pada suatu saat Kleomenes I mengangkat Isagoras yang pro-Sparta menjadi arkhon Athena. Untuk mencegah Athena menjadi negara boneka Sparta, Kleisthenes meminta warga Athena untuk melakukan suatu revolusi politik: bahwa semua warga Athena memiliki hak dan kewajiban politik yang sama tanpa memandang status: dengan demikian Athena menjadi "demokrasi". Gagasan ini disambut oleh warga Athena dengan bersemangat sehingga setelah berhasil menggulingkan Isagoras dan menerapkan reformasi Kleisthenes, Athena dengan mudah berhasil menangkal tiga kali serangan Sparta yang berusaha mengembalikan kekuasaan Isagoras. Bangkitnya demokrasi memulihkan kekuatan Athena dan memicu dimulainya 'masa keemasan' Athena.

    Yunani Klasik

    Koin Athena awal, menggambarkan kepala dewi Athena dan burung hantu Athena di sebaliknya - abad ke-5 SM.
    Liga Delos ("Kekaisaran Athena"), sebelum Perang Peloponnesos pada 431 SM.
    Athena dan Sparta bersekutu untuk menghadapi ancaman asing yang sangat kuat dan berbahaya, Kekaisaran Persia. Setelah menindas Pemberontakan Ionia, Kaisar Darius I dari Persia, Maharaja Kekaisaran Akhemeniyah memutuskan untuk menaklukan Yunani. Serangan Persia pada tahun 490 SM diakhiri dengan kemenangan Athena dalam Pertempuran Marathon dibawah kepemimpina Miltiades Muda.
    Xerxes I, putra dan pewaris Darius I, mencoba kembali menaklukan Yunani 10 tahun kemudian. Akan tetapi pasukan Persia yang berjumlah besar menderita banyak korban dalam Pertempuran Thermopylae, dan persekutuan Yunani menang dalam Pertempuran Slamis dan Pertempuran Plataia. Perang Yunani-Persia berlangsung hingga 449 SM, dipimpin oleh Athena serta Liga Delosnya, pada saat ini Makedonia, Thrakia, dan Kepulauan Aigea serta Ionia semua terbebas dari pengaruh Persia.
    Posisi dominan kemaharajaan maritim Athena mengancam posisi Sparta dengan Liga Peloponnesos-nya, yang meliputi kota-kota di daratan Yunani. Konflik tak terhindarkan ini berujung pada Perang Peloponnesos (431-404 SM). Meskipun berulang kali berhasil menghambat perang, Athena berulang kali terpukul mundur. Wabah Wabah penyakit yang menimpa Athena pada 430 SM disusul kegagalan ekspedisi militer ke Sisilia sangat melemahkan Athena. Diduga sepertiga warga Athena tewas, termasuk Perikles, pemimpin mereka.
    Sparta berhasil memancing pemberontakan para sekutu Athena, dan akhirnya melumpuhkan kekuatan militer Athena. Peristiwa penting terjadi pada 405 SM ketika Sparta berhasil memotong jalur suplai pangan Athena dari Hellespont. Terpaksa menyerang, armada angkatan laut Athena yang pincang dihancurkan oleh pasukan Sparta dibawah pimpinan Lysandros dalam Pertempuran Aigospotami. Pada 404 SM Athena mengajukan permohonan perdamaian, dan Sparta menentukan persyaratannya; Athena harus kehilangan tembok kotanya (termasuk Tembok Panjang), armada lautnya, dan seluruh koloninya di seberang laut.
    Yunani memasuki abad ke-4 SM dibawah hegemoni Sparta, akan tetapi jelas dari awal bahwa Sparta memiliki kelemahan. Krisis demografi menyebabkan kekuasaan Sparta terlalu meluas sedangkan kemampuannya terbatas untuk mengelolanya. Pada 395 SM Athena, Argos, Thebes, dan Korinthos merasa mampu menantang dominasi Sparta, yang berujung pada Perang Korinthios (395-387 SM). Perang ini berakhir dengan status quo, dengan diselingi intervensi Persia atas nama Sparta.
    Hegemoni Sparta berlangsung trus selama 16 tahun setelah peristiwa itu, hingga Sparta berusaha memaksakan kehendanya kepada warga Thebes, Sparta kalah telak dalam Pertempuran Leuktra pada tahun 371 SM. Jenderal Thebes Epaminondas memimpin pasukan Thebes memasuki semenanjung Peloponesos, sehingga banyak negara-kota memutuskan hubungannya dengan Sparta. Pasukan Thebes berhasil memasuki Messenia dan membebaskan rakyatnya.
    Kehilangan tanah dan penduduk jajahan, Sparta jatuh menjadi kekuatan kelas dua. Hegemoni Thebes kemudian berdiri meski berusia singkat. Dalam Pertempuran Mantinea pada tahun 362 SM melawan Sparta dan sekutunya, Thebes kehilangan pemimpin pentingnya, Epamonides, meskipun mereka meraih kemenangan. Akibat kekalahan ini, baik Thebes maupun Sparta sama-sama menderita kerugian besar sehingga tak satupun di antara mereka atau sekutunya yang dapat meraih dominasi di Yunani.
    Melemahnya berbagai negara-kota di jantung Yunani terjadi bersamaan dengan bangkitnya Makedonia, yang dipimpin oleh Philippos II. Dalam waktu dua puluh tahun, Philipos berhasil mempersatukan kerajaannya, memperluasnya ke utara dengan memojokkan suku-suku Illyria, dan kemudian menaklukkan Thessalia dan Thrakia. Kesuksesannya terjadi berkat inovasinya, yang mereformasi pasukan Makedonia. Berulang kali Philippos campur tangan dalam urusan politik negara-kota di selatan, yang berujung pada invasinya pada tahun 338 SM.
    Setelah mengalahkan gabungan tentara Athena dan Thebes secara telak dalam Pertempuran Khaironeia pada tahun 338 SM, Philippos secara de facto menjadi hegemon seluruh Yunan, kecuali Sparta. Ia memaksa mayoritas negara-kota Yunani untuk bergabung ke dalam Liga Korinthos dan bersekutu dengannya, serta mencegah mereka saling menyerang. Philiposp memulai serangan terhadap Kekaisaran Akhemeniyah, akan tetapi ia dibunuh oleh Pausanias dari Orestis pada awal konflik.
    Aleksander Agung, putra dan pewaris Philippos, melanjutkan perang. Aleksander mengalahkan Darius III dari Persia dan menghancurkan Kekaisaran Akhemeniyah sepenuhnya, serta memasukkannya ke dalam Kekaisaran Makedonia. Karena kehebatannya, ia memperoleh gelar 'Agung'. Kerika Aleksander wafat pada 323 SM, kekuasaan dan pengaruh Yunani berada pada puncaknya. Terjadi perubahan politik, sosial dan budaya yang mendasar; semakin menjauh dari polis (negara-kota) dan lebih bekembang menjadi kebudayaan Hellenistik.

    Yunani Hellenistik

    Periode Hellenistik bermula pada 323 SM, ditandai dengan berakhirnya penaklukan Aleksander Agung, dan diakhiri dengan penaklukan Yunani oleh Republik Romawi pada 146 SM. Meskipun demikian berdirinya kekuasaan Romawi tidak memutuskan kesinambungan sistem sosial kemasyarakatan dan budaya Yunani, yang tetap tidak berubah hingga bangkitnya agama Kristen, yang menandai runtuhnya kemerdekaan politik Yunani.

    Agama Yunani meliputi kumpulan kepercayaan dan ritual yang dipraktikkan di Yunani kuno baik dalam bentuk agama umum yang populer maupun praktik kultus. Kelompok yang berbeda ini cukup beragam untuk disebut agama-agama Yunani atau "kultus-kultts", meskipun kebanyakan memiliki kesamaan. Pengaruh agama Yunani meluas pula sampai di luar Yunani. Banyak orang Yunani yang menyembah dewa dan dewi utama: Zeus, Poseidon, Hades, Apollo, Artemis, Afrodit, Ares, Dionisos, Hefaistos, Athena, Hermes, Demeter, Hestia dan Hera meskipun filsafat semacam Stoikisme dan beberapa bentuk Platonisme menggunakan bahasa yang nampaknya menunjukkan dewa tunggal yang transenden. Kota-kota yang berbeda kadang menyembah dewa yang sama, kadang dengan julukan yang mencirikan mereka sesuai dengan keadaan lokal. Praktik keagamaan orang Yunani meluas sampai ke luar daratan utama Yunani, ke pesisir Ionia di Asia Kecil, ke Yunani Besar (Sisilia dan Italia selatan) dan ke koloni-koloni Yunani yang tersebar di Mediterania Barat, seperti misalnya di Massalia (Marseille). Agama Yunani dipengaruhi oleh kepercayaan dan kultus Etruska untuk kemudian membentuk banyak bagian dari agama Romawi Kuno.
    Demikianlah informasi yang bisa kita bagi mengenai bangsa Yunani  semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi anda semua.

    JIKA ANDA MEMILIKI CARA,TIPS DAN SARAN TENTANG APAPUN JANGAN SUNGKAN MENGIRIMKAN ATAU MEMBAGIKAN KEPADA KAMI.

    Kamis, 09 Maret 2017

    Sejarah kekaisaran Romawi

    Sejarah Kekaisaran Romawi (Latin: IMPERIVM ROMANVM atau Imperium Romanum) adalah sebuah entitas politik yang pernah berkuasa di Italia saat ini dengan Roma sebagai pusat pemerintahannya. Walaupun kota Roma telah berdiri sejak tahun 753 SM, perlu waktu 500 tahun bagi pemerintah Romawi untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung Italia.
    Dalam proses memperluas kekuasaannya, Romawi berbenturan dengan Kartago (pemerintahan yang didirikan tahun 814 SM oleh bangsa Fenisia). Akibatnya, keduanya berperang dalam sebuah peperangan yang disebut Perang Punic (264-241 SM). Perang ini berakhir dengan direbutnya kota Kartago oleh Romawi pada tahun 146 SM, yang menandai permulaan dari dominasi pemerintahan Romawi di Eropa, yang terus berkuasa dengan kekuasaan tertinggi selama enam abad berikutnya.
    Bagian selanjutnya akan menguraikan peristiwa-peristiwa besar (Major Event) yang terjadi selama Kekaisaran Romawi berdiri.
    Kaisar Augustus, Kaisar pertama sekaligus pendiri Kekaisaran Romawi

    Julius Caesar dikenang sebagai kaisar Romawi paling sempurna (walaupun Roma masih merupakan sebuah republik semasa hidupnya dan jabatan kaisar belum dibentuk hingga ia meninggal). Ia memerintah Republik Romawi beberapa tahun setelah penaklukan kekuatan terakhir bangsa galia di bukit alesia, hingga kematian tragisnya di sidang senat pada 44 SM.
    Kekuasaan yang dimiliki Julius Caesar didapatkannya ketika ia masih menjabat sebagai salah satu anggota Triumvirat (sebuah dewan pemerintahan yang terdiri atas tiga serangkai, ketika itu : Caesar, Pompei dan Crassus) sebagai pemimpin militer. Pada saat itulah ia memulai rencananya untuk merebut daerah luas di utara eropa yang dikuasai bangsa Galia dengan dukungan sahabatnya, Pompei (106-48 SM).
    Sejak dikalahkannya Kartago, sekitar satu abad sebelum Caesar lahir, Republik Roma dipenuhi dengan perang saudara, pemberontakan kekuatan militer, korupsi, dan ketidak puasan terhadap dewan Senat sebagai pusat pemerintahan. Suatu kondisi politik yang kacau di sebuah republik yang berkuasa di laut tengah. Dengan berdirinya Triumvirat, beberapa masalah mampu ditangani, walaupun Caesar menyadari bahwa sistem republik sudah tidak layak dipertahankan.
    Di tangan Julius Caesar bangsa romawi mulai mewujudkan mimpinya untuk menyerang timur laut dan utara eropa. Ia mendesak perbatasan Romawi sampai ke daratan Inggris (Brittania) sehingga lebih dari separuh benua eropa berada di bawah kekuasaan Republik Roma. Namun kemenangan Caesar dianggap ancaman terhadap republik oleh sebagian anggota Senat, bahkan Pompei ikut mendukung Senat untuk melawan Caesar. Keadaan tersebut memaksa Caesar untuk melakukan Kudeta dan mengabaikan hukum pemerintahan republik itu. Dari utara, Caesar bersama tentaranya menyerang dan merebut kota Roma dari tangan Senat, mengalahkan Pompei dan mengejarnya sampai ke Mesir (dimana yang ia dapatkan hanya kepala Pompei yg tersisa akibat pembunuhan yang dilakukan persekongkolan di mesir, hal tersebut sangat disesali oleh Caesar). Kemenangan Julius Caesar menjadikannya sebagai penguasa Roma dengan kekuasaan mutlak. Ia terus memerintah sampai tewas dibunuh oleh sekelompok orang yang masih mendukung republik pada tahun 44 SM.
    Julius Caesar mengubah perjalanan sejarah Roma - dan tentu saja, sejarah Eropa. Di Roma sendiri, ia menggulingkan pemerintahan republik (walaupun harus melakukan kudeta dan berperang melawan teman seperjuangannya, Pompeius magnus) dan menciptakan jabatan yang menurut faktanya adalah seorang kaisar, yang dijadikan jabatan resmi oleh kemenakannya Octavianus (63 SM-14 Masehi) ketika ia memegang kekuasaan setelah kematian pamannya. Tatkala Caesar baru mulai memerintah, Roma adalah penguasa utama di Laut Tengah. Pada waktu kematiannya, Roma juga menjadi pemerintahan adikuasa yang pertama di Eropa-atau boleh jadi di seluruh dunia (dengan pengecualian Persia dibawah Cyrus dan Macedonia dibawah Alexander).

    Setelah Julius Caesar tewas, ia digantikan oleh kemenakannya yang bernama Octavianus. Namun bukan hanya jabatan besar, masalah-masalah besar pun turut diwariskan sang paman, selain mendapat banyak perlawanan dari saingan-saingannya, Octavianus juga harus membongkar skandal pembunuhan caesar yang dilakukan oleh sebuah sindikat persekongkolan yang dipimpin Gaius Cassius dan Markus Yunius Brutus. Oleh karenanya, ia sepakat untuk memimpin sebuah Triumvirat (sebuah dewan pemerintahan yang terdiri atas tiga serangkai) bersama-sama Marcus Lepidus (?-13 SM) dan Marcus Antonius (83-30 SM).
    Namun sekali lagi, pemerintahan Triumvirat ini tidak cukup berhasil, sehingga menimbulkan banyak masalah termasuk kisah percintaan Markus Antonius dengan ratu mesir Cleopatra di kemudian hari. Cleopatra sendiri adalah pemimpin terakhir dari dinasti terakhir mesir (ptolemy), seorang ratu yang pada masa sebelumnya juga pernah memiliki skandal percintaan dengan Caesar. Kita tinggalkan dulu Cleopatra, setelah para pembunuh Julius Caesar berhasil ditangkap dan dihancurkan, Triumvirat sepakat untuk membagi kekuasaan secara geografis, dengan Octavianus di Eropa, Lepidus di Afrika dan Antonius di Mesir.
    Di Mesir, Markus Antonius mengawali pemerintahannya di kota kosmopolitan Alexandria, disanalah ia bertemu Cleopatra (69-30 SM) yang kemudian ia nikahi (walau besar kemungkinan keduanya pernah bertemu di saat Caesar masih hidup). Perlahan tapi pasti, sahabat seperjuangan Julius Caesar ini mulai berpindah pihak. Ia menetapkan ketiga anaknya sebagai penggantinya dan sering kali ia menghadiahi istrinya dengan benda-benda yang mahal, bahkan timbul kabar angin bahwa ia akan menghadiahkan kota Roma (yang dikuasai Octavianus) kepada Cleopatra, sebagai hadiah.
    Ketika kabar angin itu merebak dan terdengar oleh Octavianus, ia menjadi berang dan mendeklarasikan perang melawan Anthony. Kedua belah pihak berhadapan muka di Pertempuran Actium Pada tahun 31 SM. Pada pertempuran itu, pasukan Anthony berhasil di desak dan di kalahkan (Anthony dan Cleopatra kemudian mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri pada tahun 30 SM). Octavianus mendeklarasikan dirinya sebagai kaisar romawi dengan berbagai gelar baru, termasuk Imperator dan Kaisar Augustus (Augustus Caesar). Dengan pendeklarasian ini, maka Kekaisaran Romawi, puncak dari dominasi politik yang dibangun selama 7 abad, resmi berdiri. Tepatnya tahun 27 SM.

    Setelah Kaisar Nero meninggal karena bunuh diri pada tahun 68, meletuslah suatu perang saudara di Kekaisaran Romawi (perang saudara pertama sejak kematian Antonius pada tahun 30 SM), masa yang dikenal juga dengan sebutan Tahun empat Kaisar (Year of the four emperors). Antara bulan Juni 68 hingga bulan Desember 69, Kaisar Romawi berganti hingga 3 kali dalam satu tahun (Nero digantikan Galba, Galba digantikan Otho, Otho digantikan Vitellius, Vitellius digantikan Vespasian, penguasa pertama dari dinasti Flavian). Periode perang saudara ini sendiri dianggap menjadi awal catatan hitam dalam sejarah Kekaisaran Romawi, karena akibat yang ditimbulkannya berimplikasi besar pada kestabilan politik dan militer Roma saat itu.

    Setelah Augustus mendeklarasikan berakhirnya perang saudara pada abad ke-1 Sebelum Masehi, Kekaisaran Romawi mengalami periode dimana perluasan daerah, kedamaian, dan kemakmurah ekonomi terasa diseluruh penjuru Kekaisaran (Pax Romana). Namun pada abad ke-tiga, Kekaisaran dihadapkan pada sebuah krisis dimana serangan bangsa bar-bar, perang saudara, dan hiperinflasi terjadi dalam waktu yang bersamaan dan terus menerus, yang hampir menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Romawi.
    Kekacauan ini sala satunya disebabkan karena tidak adanya suatu sistem yang jelas yang mengatur tentang pergantian kekuasaan (succesion) sejak Augustus meninggal tanpa menunjuk penerus Kekaisaran (normalnya, kekuasaan akan diserahkan kepada anak sang kaisar, namun saat itu Augustus tidak memiliki anak). Hal ini menyebabkan kekacauan saat pergantian kekaisaran pada abad ke-1 dan ke-2, namun biasanya kekacauan yang terjadi tidak berlangsung lama.
    Pada abad ke-3 ini, puncak kekaisaran dipimpin sekurang-kurangnya 25 Kaisar antara tahun 235 - 284 (biasa disebut Kaisar-Militer (Soldier-Emperor). Kebanyakan dari 25 kaisar ini tewas dibunuh atau terbunuh dalam konflik abad ke-3 ini. periode ini dianggap berakhir setelah Diokletianus berkuasa.

    Kurang lebih tiga abad setelah kematian Kaisar Augustus (wafat pada tahun 14 Masehi), Roma yang berbentuk kekaisaran telah berkembang dengan pesatnya. Dengan wilayah yang luas dan kekuatan militer yang tak terkalahkan, kekaisaran Romawi menjadi kekaisaran terbesar di dunia yang telah dikenal ketika itu, masa yang biasa disebut Pax Romana, di mana pun terwujud.
    Konstantin yang agung, atau dikenal juga dengan sebutan Konstantin I
    Pada saat inilah, agama Kristen mulai tumbuh dan berkembang di Roma. Tidak seperti agama-agama sebelumnya, yang diwariskan dari generasi ke generasi sebagai ciri-ciri budaya suatu bangsa, agama Kristen secara aktif mempertobatkan mereka yang belum percaya. Agama Kristen bermula dari Timur Tengah dan menyebar hingga ke Yunani dan Mesir. Para utusan Injil Kristen terutama murid Yesus, Petrus (?-67 Masehi), perintis penyebaran agama Kristen, bersama-sama Saulus dari Tarsus (5-67 Masehi), kini dikenal sebagai Paulus, memberitakan agama yang baru itu ke seluruh wilayah Kekaisaran dan bahkan sampai ke Roma.
    Pada awalnya, kedatangan agama baru ini bisa ditoleransi oleh orang Romawi. Namun pada perkembangan selanjutnya, orang Romawi mulai khawatir akan penyebaran agama Kristen yang begitu cepatnya. Mereka mengkhawatirkan agama ini akan memecahbelah persatuan bangsa Romawi. Maka dimulailah penganiayaan terhadap penganut Kekristenan. Mereka dibunuh, ditindas atau dijadikan umpan singa di arena sirkus. Meskipun demikian, gerakan-gerakan bawah tanah orang Kristen tetap aktif menyebarkan agama, mereka menjadikan Roma sebagai pusat gerakan mereka.
    Hingga suatu ketika, keadaan ini berubah ketika Konstantinus (280-337 Masehi), yang memeluk agama Kristen, berkuasa. Di bawah kepemimpinannya, agama yang awalnya ditentang ini, mulai diterima dan bahkan dikembangkan. Bahkan, ia sempat menjadi penengah dalam sebuah perselisihan serius mengenai doktrin antara golongan barat dan timur dalam Gereja. Ia mengundang para uskup yang mewakili kedua golongan itu untuk menghadiri sebuah Konsili Nicea tahun 325 Masehi. Di sana perbedaan-perbedaan di antara mereka diselesaikan. Pengakuan Iman Nicea, yang naskahnya dibuat pada konferensi tersebut, menetapkan keyakinan-keyakinan Kristen yang mendasar yang dapat disepakati kedua golongan.
    Selanjutnya, Konstantinus mengambil sejumlah langkah untuk menyelamatkan orang Kristen dari kehancuran, baik sebagai akibat penganiayaan eksternal ataupun perselisihan internal. Ia juga menetapkan agama Kristen sebagai agama negara di seluruh pemerintahan Kekaisaran Romawi.
    Karena jasa-jasanya itulah, agama tersebut mulai tersebar bahkan menjadi dominan di seluruh Eropa (karena ketika itu, Romawi menguasai hampir seluruh daratan Eropa).

    Sejarah kekaisaran Romawi  diwarnai dengan Pembagian Kekaisaran Romawi yang tunggal menjadi dua (Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur) terjadi sekitar tahun 395 setelah kematian Thedosius I. Pembagian kekuasaan ini dilakukan melalui serangkaian peristiwa yang saling terkait.

    Pembagian Wilayah oleh Diokletianus (305).

    Kaisar Romawi ketika itu, Diokletianus mulai mengalami kesulitan-kesulitan yang serius dalam menjalankan pemerintahannya diatas daerah yang sangat luas, kesulitan ini di antaranya :
    • Daerah yang terlalu luas mengakibatkan koordinasi pusat dengan daerah lainnya terhambat, perlu waktu berbulan-bulan agar maklumat atau hukum dari pusat pemerintahan samapai ke daerah terpencil.
    • Daerah yang terlalu luas itu juga mengakibatkan rendahnya pengawasan dan penjagaan dari serangan bangsa lain seperti Goth, Visigoth, Vandal dan Frank.
    Diokletianus melihat bahwa Kekaisaran Romawi tidak akan bisa bertahan jika dipimpin oleh satu pemerintahan saja, maka ia pun membagi Kekaisaran menjadi dua pada sekitar daerah timur Italia, dan menyebut pemimpinnya dengan sebutan Augustus
    • Kekaisaran Romawi Bagian Barat dengan Diokletianus sebagai Augustus bagi Wilayah Barat
    • Kekaisaran Romawi Bagian Timur dengan Maximianus, sahabat karib Diokletianus, sebagai Augustus wilayah Wilayah Timur
    Walaupun begitu, kekaisaran Romawi pada saat itu tetap menjadi suatu Kekaisaran tunggal, pemisahan menjadi Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur terjadi pada masa kepemimpinan Theodisius I.

    Tetrarki (Empat Pemimpin)(285 – 324)

    Diokletianus, pencetus pemisahan wilayah Romawi.
    Setelah wilayah Kekaisaran Romawi dibagi menjadi dua wilayah. Pada tahun 293 masing-masing Augustus memilih kaisar muda yang disebut Caesar (bedakan antara Kaisar (Emperor) dengan Caesar) sebagai pembantu urusan administratif dan sebagai penerus Kekaisaran jika mereka meninggal; Galerius menjadi Caesar dibawah Dioclotian dan Konstantius Klorus dibawah Maximian. Konstitusi ini disebut Tetrarki dalam ilmu pemerintahan modern.
    Pada awalnya, sistem ini cukup berhasil mencegah kehancuran Kekaisaran Roma. Penurunan kekuasaan pun berlangsung dengan damai. Setiap Caesar, dari barat ataupun timur, menggantikan Augustus masing-masing dan mengangkat Caesar Baru; Galerius mengangkat keponakannya Maximinus, dan Konstantius mengangkat Flavius Valerius Severus sebagai Caesar nya. Namun keadaan berubah ketika Konstantius Klorus meninggal pada tanggal 25 Juli 306. Pasukan Konstantius di daerah Eboracum segera mengangkat Konstantinus, anak Konstantius, sebagai Augustus. Dan pada bulan agustus pada tahun yang sama, Galerius juga memutuskan untuk mengangkat Severus menjadi Augustus.
    Ketika ketidakpuasan merajalela, Roma dihadapkan pada sebuah revolusi yang menginkan Maxentius anak Maximianus, menjadi Augustus (akhirnya ia menjadi Augustus pada tanggal 28 Oktober 306). Berbeda dengan yang lainnya, pengangkatan Maxentius ini didukung oleh pasukan Praetorian. Hal ini menyebabkan Kekaisaran memiliki 5 pemimpin: Empat Augustus (Galerius, Konstantinus, Severus dan Maxentius) dan seorang Caesar (Maximinus)
    Dan pada tahun 307, Maximianus juga memproklamirkan dirinya sebagai Augustus, bersebelahan dengan anaknya Maxentius (sehingga secara total, ada 6 orang Augustus di Kekaisaran Romawi yaitu : Maximinus, Maximianus, Maxitius, Galerius, Konstantinus dan Severus). Namun hal ini tidak disetujui oleh Galerius dan Severus, sehingga menimbulkan perang saudara di daerah Italia. Akhirnya, Serverus terbunuh di tangan Maxentius pada tanggal 16 September 307. Keduanya (Maximinus dan Maxentius) pun berusaha memikat Konstantinus untuk bekerjasama dengan cara menjodohkan Konstantinus dengan Fausta, anak Maximianus sekaligus kakak kandung Maxentius.
    Keadaan semakin rumit ketika Domitius Alexander, Vicarius (semacam Gubernur) dari Provinsi Afrika memproklamirkan diri sebagai Augustus pada 308. Melihat perkembangan ini, maka diadakanlah Kongres Carnuntum yang dihadiri oleh Diokletianus, Maximianus, and Galerius. Kongres ini menghasilkan keputusan antara lain :
    • Galerius menjadi Augustus di Kekaisaran Romawi Wilayah Timur
    • Maximinus menjadi Caesar di Kekaisaran Romawi Wilayah Timur
    • Maximianus Dipecat
    • Maxentius tidak diakui, kepemimpinannya dianggap ilegal
    • Konstantinus mendapat pengakuan, namun jabatannya di turunkan menjadi Caesar di Kekaisaran Romawi Bagian Barat
    • Licinius menggantikan Maximianus sebagai Augustus di Kekaisaran Romawi Wilayah Barat
    Namun masalah terus berlanjut. Maximinus menuntut agar gelarnya sebagai Augustus dikembalikan. Akhirnya dia memproklamirkan dirinya kembali sebagai Augustus pada tanggal 1 Mei 310. Diikuti oleh Maximianus yang memproklamairkan dirinya, untuk yang ketiga kalinya, menjadi Augustus. Namun ia (Maximianus) tewas dibunuh oleh menantu-nya sendiri, Konstantinus, pada bulan Juli 310. Pada akhir tahun 310, Kekaisaran Romawi masih dipimpin oleh 4 Augustus resmi (Galerius, Maximinus, Konstantinus, dan Licinius) dan seorang Augustus ilegal (Maxentius)
    Galerius, dalam koin Romawi.
    Galerius tewas pada bulan Mei 311 meninggalkan Maximinus sebagai penguasa tunggal Kekaisaran Romawi Wilayah Timur. Disaat bersamaan, Maxentius mendeklarasikan perang terhadap Konstantinus, yang telah membunuh ayahnya (Maximianus adalah ayah kandung Maxentius). Namun peperangan itu menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Ia tewas dalam suatu pertempuran melawan Konstantinus, Pertempuran di Jembatan Milvian, pada tanggal 28 Oktober 312.
    Akibat kematian Maxentius, Augusti (kata jamak dari Augustus) hanya bersisa 3 orang; Maximinus, Konstantinus, dan Licinius. Licinius kemudian menikahi Konstantia, adik Konstantinus, untuk mengikat persahabatan dengan Konstantinus.
    Pada bulan Agustus 313, Maximinus tewas di daerah Tarsus, Cilicia. Augusti yang tersisa (Licius dan Konstantinus) akhirnya sepakat membagi 2 wilayah Kekaisaran Romawi, seperti yang dilakukan oleh Diokletianus; Konstantinus di Kekaisaran Romawi Bagian Barat, dan Lucius di Kekaisaran Romawi Bagian Timur.
    Pembagian kekuasaan ini berlangsung selama sepuluh tahun. Samapai pada tahun 324, peperangan antara dua Augusti yang tersisa terjadi. Peperangan ini berakhir dengan kekalahan Lucius, menjadikan Konstantinus sebagai penguasa tunggal di seluruh Kekaisaran Romawi.
    Kemudian Konstantinus memutuskan bahwa Kekaisaran yang hampir musnah ini, membutuhkan ibukota baru sebagai pusat pemerintahan. Ia memutuskan memindahkan pusat pemerintahan ke Kota kuno Byzantium dan mengubah namanya menjadi Nova Roma (namun dikemudian hari, kota ini dikenal dengan Konstantinopel, kota Konstantinus). Konstantinopel terus menjadi pusat pemerintahan Konstantinus Agung sampai kematiannya pada tanggal 22 Mei 337.

    Theodosius I, Kaisar Terakhir (395)

    Pada tahun 392, Valentinianus tewas di Vienne. Theodosius I menggantikan dia, memerintah seluruh Kekaisaran Romawi.
    Theodosius mempunyai dua putra (Arcadius dan Honorius) dan seorang putri bernama Pulcheria, dari istri pertamanya, Aelia Flacilla. Putri dan istrinya pertamanya kemudian tewas pada tahun 385. Dari istri keduanya, Galla, dia mendapatkan seorang putri, Galla Placidia, ibu dari Valentinianus III, seseorang yang kemudian menjadi Kaisar di Kekaisaran Romawi Barat.
    Setelah kematiannya pada tahun 395, kekuasaannya dibagi kepada dua anaknya Arcadius dan Honorius; Arcadius menjadi penguasa Kekaisaran Romawi Timur, dengan ibukota Konstantinopel, dan Honorius menjadi penguasa di Barat, dengan ibukota Milan. Pembagian ini dianggap sebagai akhir dari Kekaisaran Romawi yang Tunggal.

    Demikianlah informasi yang bisa kita bagi mengenai sejarah kekaisaran Romawi  semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi anda semua.

    JIKA ANDA MEMILIKI CARA,TIPS DAN SARAN TENTANG APAPUN JANGAN SUNGKAN MENGIRIMKAN ATAU MEMBAGIKAN KEPADA KAMI.

    Rabu, 08 Maret 2017

    Sejarah Nazi

    Sejarah Nazi atau Jerman Nazi atau Reich Ketiga merujuk terutama pada masa dari tahun 1933 sampai 1945, ketika Adolf Hitler memimpin negara Jerman sebagai diktator dan menyebarkan ideologi nasional-sosialisme (Nationalsozialismus). Reich adalah kata Jerman untuk "kerajaan". Disebut kerajaan ketiga karena kerajaan pertama adalah Kekaisaran Romawi Suci, sedangkan kerajaan kedua adalah Kekaisaran Jerman.
    Dalam periode ini Jerman tumbuh dari negara yang kalah Perang Dunia I hingga menjadi salah satu kekuatan militer terbesar di dunia. Pada saat yang bersamaan juga berlaku politik rasis yang meninggikan bangsa Arya dan merendahkan ras-ras lain.
    Terutama bangsa Yahudi didiskriminasi dan dikumpulkan untuk dibunuh di kamp konsentrasi. Selain orang Yahudi kaum Nazi juga mendiskriminasi dan membantai bangsa Gipsi (Rum dan Sinti) serta bangsa Slavia. Jerman Nazi berakhir ketika mereka kalah Perang Dunia II melawan Uni Soviet dan kekuatan Sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Sebagai hasil dari kekalahan ini negara Jerman lantas dibagi menjadi Republik Federal Jerman di barat dan Republik Demokratik Jerman di timur serta wilayahnya di timur sungai Oder dan Neisse diberikan kepada Polandia dan Uni Soviet.
    Nazi, atau secara resmi Nasional Sosialisme (Jerman: Nationalsozialismus), merujuk pada sebuah ideologi totalitarian Partai Nazi (Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman, Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Kata ini juga merujuk pada kebijakan yang dianut oleh pemerintahan Jerman pada tahun 1933—1945, sebuah periode yang kemudian dikenal sebagai Jerman Nazi atau Reich Ketiga. Kata Nazi jadi merupakan singkatan Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrem kanan dan rasisme sering disebut sebagai Neonazi (neo = "baru" dalam bahasa Yunani).
    Partai yang semula bernama Partai Pekerja Jerman (DAP) ini didirikan pada tanggal 5 Januari 1919 oleh Anton Drexler. Hitler kemudian bergabung dengan partai kecil ini pada bulan September 1919 dan menjadi pemimpin propaganda, mengubah nama partai itu (1 April 1920), dan menjadi pemimpin partai pada tanggal 29 Juli1921.
    Nazisme bukanlah sebuah ideologi baru, melainkan sebuah kombinasi dari berbagai ideologi dan kelompok yang memiliki kesamaan pendapat tentang penentangan Perjanjian Versailes dan kebencian terhadap Yahudi dan Komunis yang dipercaya berada di balik perjanjian tersebut.
    Nazi adalah kekuatan politik utama di Jerman Nazi sejak kejatuhan Republik Weimar pada tahun 1933 hingga akhir Perang Dunia II pada tahun 1945, ketika dideklarasikan ilegal dan para pemimpinnya ditangkap dan dikenai tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan melalui Pengadilan Nurenberg. Para penganut dan pelaksana Partai Nazi telah mengangkat sebuah ideologi politik baru, biasa dikenal sebagai "Nazisme".
    Pemimpin partai ini, Adolf Hitler, dipilih menjadi Kanselir Jerman oleh presiden Paul von Hindenburg pada tahun 1933. Sejak saat itu, Adolf Hitler dengan cepat membangun rezim totalitarian di Jerman. yang dikenal dengan sebutan Reich ketiga.
    Ideologi Nazi menekankan pada kemurnian ras orang-orang Jerman dan menyingkirkan kaum yang mereka sebut sebagai Lebensunwertes Leben (di antaranya Yahudi, orang Slavia, Orang Rom, dan homoseksual), kelompok Saksi-Saksi Yehuwa, orang-orang cacat mental atau fisik, dan komunis. Untuk menjalankan ideologi ini, Nazi melakukan pembunuhan sistematis terhadap 6 juta Yahudi (yang kini dikenal dengan sebutan Holocaust), dan lima juta orang lainnya, sebagian besar orang Rusia, Polandia, dan Roma. Kebijakan Hitler untuk membangun kekaisaran di Eropa dengan cara-cara kekerasan seperti ini kemudian memicu pecahnya Perang Dunia 2 di Eropa.
    bendera nazi

    Munculnya paham anti-Semit

    Tentara Raterepublik.
    Nazisme muncul sebagai akibat dari Perang Dunia I. Pada 11 November 1918 secara mengejutkan bagi pasukan garis depan Jerman, perang tiba-tiba berakhir. Pasukan garis depan tidak merasa dikalahkan dan mereka heran mengapa gencatan senjata terjadi begitu cepat sehingga mereka harus segera meninggalkan posisinya padahal mereka masih berada di wilayah musuh. Mitos yang berkembang di antara para prajurit Jerman yang menyerah ini adalah bahwa mereka telah "ditikam dari belakang." Bahwa pasukan garis depan dan 2 juta rakyat Jerman tewas selama perang telah dikhianati oleh kelompok Marxis dan Yahudi yang telah memunculkan perbedaan pendapat di negara mereka. Ketika pasukan selamat itu kembali ke Jerman baru yang demokratis, mereka membawa serta kekecewaan mereka. Seusai perang, negara-negara sekutu melanjutkan blokade terhadap Jerman. Pasukan yang kembali dan berbaris melewati München, ibukota Bayern, terkejut melihat keluarga mereka yang masih menderita. Jutaan rakyat Jerman kelaparan dan ribuan lainnya sekarat akibat penyakit TBC dan influenza.
    Pasukan Freikorps yang sedang bertempur di kota Munich.
    Di Jerman, politik terbagi menjadi 2 kutub, Konservatif dan Sosialis; masing-masing kelompok menjadi radikal pada masa krisis. Situasi semakin bertambah buruk dengan munculnya gerakan Republik Soviet München, sebuah upaya untuk menciptakan pemerintahan bergaya Soviet yang dikobarkan oleh kelompok sayap kiri Raterepublik di Munich. Tentara pemerintah diturunkan untuk menumpas pemberontakan tersebut dan pecahlah pertempuran terbuka di jalan-jalan Munich. Lebih dari 500 orang terbunuh. Tentara didukung oleh Freikorps, prajurit bayaran sayap kanan yang dibiayai oleh pemerintah. Freikorps benar-benar menjalankan tugasnya, mereka membantai orang-orang yang mereka anggap sebagai anggota Raterepublik dan berhasil menumpas pemberontakan itu.
    Pransangka anti-Semit di kelompok kanan semakin diperkuat oleh kenyataan bahwa pimpinan Raterepublik sebagian besar adalah orang Yahudi, sehingga terkuaklah fakta bahwa Bolshevisme (komunis) dan Yudaisme pada adalah dasarnya sama. Maka sikap untuk anti Yahudi kemudian berkembang luas.
    Parade perayaan kemenangan Freikorps di München
    Freikorps dielu-elukan di München setelah penumpasan Raterepublik. Kelompok Yahudi adalah kambing hitam yang cocok dan benar untuk disalahkan atas semua penyakit negara tersebut karena fakta yang terjadi dimasyarakat. Freikorps didukung pejabat-pejabat sayap kanan di militer seperti Kapten Ernst Roehm (yang nantinya akan menjadi komandan tertinggi SA, "Pasukan Badai"), seorang pria dengan filosofi sederhana:

    "Aku masih muda dan liar. Karenanya, perang dan kerusuhan lebih menarik bagiku dibandingkan tatanan borjuis yang rapi. Brutalitas dihargai, rakyat butuh rasa takut; mereka ingin takut pada sesuatu; mereka ingin seseorang yang membuat mereka takut dan memaksa mereka menyerahkan dalam ketakutan"

    Kelahiran Nazi

    Sejah nazi Di awal tahun 1918, sebuah partai bernama Freier Ausschuss für Einen Deutschen Arbeiterfrieden (Komite Bebas untuk Kedamaian Buruh Jerman) didirikan di Bremen, Jerman. Anton Drexler, seorang tukang kunci dan penyair, mendirikan sebuah cabang dari perkumpulan ini pada 7 Maret 1918, di Munich. Drexler pernah menjadi anggota partai Fatherland semasa Perang Dunia I, dan merupakan salah satu penentang perjanjian damai antara Sekutu dengan Jerman yang mengakhiri Perang Dunia I tahun 1918. Ia memiliki pandangan seperti umumnya nasionalis militan saat itu: menentang Perjanjian Versailes, anti-semit dan anti-marxis, dan mempercayai superioritas ras Arya. Ia juga percaya bahwa kapitalisme Internasional merupakan bagian dari gerakan dominasi Yahudi di seluruh dunia dan menuduh kapitalis mengambil keuntungan (profit) dari Perang Dunia I.[11] Drexer juga berpandangan bahwa kekacauaan dan ketidakstabilan politik adalah karena Republik Weimar tidak mau memedulikan rakyat kecil.
    Pada tahun 1919, Drexler, dengan Gottfried Feder, Dietrich Eckart dan Karl Harrer, mengubah nama partai tersebut menjadi Deutsche Arbeiterparte (Partai Pekerja Jerman) atau biasa disingkat DAP.
    Tahun 1919, Rohm bergabung dengan partai tersebut. Di sana, dia bertemu dengan seorang veteran Perang Dunia I, berusia 30 tahun: Kopral Adolf Hitler yang sama seperti Rohm, membenci kelompok Komunis dan Yahudi. Hitler juga bergabung dengan partai pekerja Jerman pada tahun 1919. Di kartu anggotanya tertera dia anggota nomor 555 meskipun pada kenyataannnya dia anggota nomor 55; partai itu memberi nomor mulai dari 500 agar anggotanya terlihat banyak.
    Hitler tak berbeda dengan ribuan mantan prajurit lainnya di München, dia luntang-lantung tanpa pekerjaan tetap. Tapi kini dia telah menyadari bakat alaminya untuk berorasi dan menarik orang untuk bergabung dengan partainya, sehingga ia memiliki peran dominan di sana. Dia salurkan kebencian, kemarahan atas berakhirnya perang dengan pidato yang berapi-api. Hitler selalu berbicara tentang apa yang disebutnya sebagai ketidakadilan perjanjian damai Versailes yang ditandatangani pada akhir Perang Dunia I. Berdasarkan perjanjian itu, Jerman kehilangan banyak wilayah negaranya. dan dipaksa membayar ganti rugi pada negara-negara pemenang. Pada awal 1920, inflasi merajalela tak terkendali, keuangan benar-benar hancur sehingga rakyat Jerman berpikir bahwa demokrasi tak menghasilkan apapun.
    Di Bayern, pada tahun 1921 Hitler dinobatkan menjadi pimpinan partai pekerja Jerman yang kecil itu. Namanya di ubah menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei ("Partai Pekerja Nasionalis Sosialis Jerman"), disingkat Nazi atau NSDAP. Saat itu hanyalah salah satu dari banyak partai sayap kanan di Munich dan mereka semua mengatakan yang sama: Versailes adalah kejahatan dan kelompok Yahudi ada di belakangnya.
    Dinamisme Hitler yang dibarengi dengan nada tanpa kompromi dalam pidato-pidatonya mulai menarik warga Bayern terkemuka lainnya untuk berpaling pada partai baru Nazi. Pada tahun 1922, seorang penerbang ulung pemegang penghargaan "Pour le Merite" sekaligus komandan skuadron Richthodenber dalam Perang Dunia I, Hermann Göring, bergabung dengan Nazi. Nazi pun menyebarkan pengaruhnya ke wilayah pedesaan Bayern. Di sana, seorang mahasiswa pertanian yang awalnya ingin menjadi peternak ayam, Heinrich Himmler, bergabung dengan Nazi (di kemudian hari, ia ditunjuk sebagai komandan tertinggi SS).

    Percobaan revolusi

    Bulan Januari 1923 di Ruhr, pasukan Perancis datang untuk meminta pembayaran ganti rugi perang, mengasingkan dan menghina rakyat Jerman. Perancis memerintah mereka dengan tangan besi. Rakyat Jerman menganggap hal ini sebagai upaya balas dendam. Sentimen nasionalis pun mulai berkembang di Jerman. Sebagai hasilnya, jumlah anggota Partai Nazi bertambah drastis menjadi sekitar 20.000 orang.
    Hitler dan Nazi memanfaatkan ketidakpuasan rakyat Jerman.
    Monumen perang Feldherrenhalle di München, foto diambil tahun 1981.
    Di München pada tahun 1923, dalam suasana krisis yang disebabkan oleh pendudukan Ruhr, Hitler dan Nazinya mulai bertindak. Hitler berdiri di atas panggung Burgerbrau Keller pada tanggal 8 November dan menghentikan rapat politik sayap kanan, ia menyerukan dilaksanakannya sebuah revolusi nasional untuk menggulingkan pemerintah sayap kiri di Berlin. Keesokan harinya, 9 November 1923, Nazi, bersama dengan partai sayap kanan lainnya berparade di Munich untuk mengumpulkan dukungan. Mereka dihentikan oleh polisi di monumen perang Feldherrenhalle. Awalnya, Nazi berharap militer dan polisi mendukung parade tersebut dan bergabung bersama mereka, tetapi yang terjadi sebaliknya, polisi tidak mendukung mereka; tembakan dilepaskan dan peserta parade dibubarkan. Untung bagi Hitler, ia berhasil lolos dari penembakan itu. 4 perwira polisi dan 16 anggota Nazi kehilangan nyawa mereka. Selain membunuh polisi, beberapa pengikut Nazi juga melakukan perampokan bank dalam aksinya.
    Hitler kemudian diadili bersama pimpinan parade lainnya pada awal 1924 dengan tuduhan melakukan penyerangan terhadap polisi dan perampokan bank. Dalam pengadilan tersebut, Hitler dengan sikapnya yang menantang berkata:
    Hitler menjadi terkenal karena pernyataan sikapnya yang berani. Hakim Georg Neithardt, hakim pengadilan yang mendengar pernyataannya itu pun jadi bersimpati padanya dan bahkan mengirim pesan ke Pengadilan Banding untuk mengurangi masa kurungan Hitler. Sebagai hasilnya, Hitler hanya perlu menjalani hukuman 9 bulan penjara di Penjara Landsberg; setelah menyulut revolusi, pembunuhan 4 perwira polisi, dan perampokan bank. Tahun 1924, nama Hitler dan Nazi sempat terbenam.

    Kebangkitan

    Gejolak perekonomian Jerman

    Hitler-Jugend, 1939
    Pada pertengahan 1920-an ekonomi Jerman pulih dan inflasi mulai berkurang. Pemerintahan Weimar yang berkuasa berhasil menyelesaikan masalah pergantian kerugian perang dengan meminjam uang dari Amerika Serikat. Namun, ada sejumlah rakyat Jerman yang tidak setuju dan menyebut peristiwa ini sebagai "kemerosotan Weimar." Mereka bergabung dengan kelompok nonpolitik seperti Wandervogel yang menyerukan untuk kembali ke cara hidup lama yang lebih sederhana. Nazi memanfaatkannya dan ikut mensosialisasikan gerakan untuk kembali ke nilai lama ini (gerakan ini tetap bertahan ketika Nazi berkuasa dalam sebuah kelompok yang dinamakan Hitler-Jugend, Pemuda Hitler").
    Pada pertengahan tahun 1920-an, partai Nazi menjadi sebuah partai kecil yang radikal. Program partai mereka menjanjikan bahwa jika Nazi berkuasa, Yahudi Jerman, yang dianggap berada dibalik 'Perjanjian Versailes', akan dicabut kewarganegaraannya, atau bahkan diusir dari negara tersebut. Menurut Bruno Hahnel, pemimpin Kelompok Muda Hitler untuk tahun 1927—1945, mereka menganggap bahwa Golongan Yahudi Dunia ingin meraih kekuasaan dan menguasai dunia sehingga Kelompok Muda Hitler harus menggagalkannya.
    Isu konspirasi Yahudi sedunia itu disuarakan secara terbuka oleh Nazi; dan dipercaya. Bersamaan dengan munculnya paham anti-Semit itu, tumbuh keyakinan bahwa kekerasan adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses politik, sehingga kemudian, Nazi mendirikan sayap paramiliter yang disebut Sturmabteilung (SA), "Pasukan Badai". Tugasnya adalah menjaga pertemuan-pertemuan Nazi, mengancam pengikut partai-partai lain, dan menggalang dukungan.

    Hitler menjadi Kanselir

    Pada tahun 1928 atau 7 tahun setelah Hitler memimpin partai, Nazi gagal meraih kekuasaan dalam pemilu. Pada pemilu itu, Nazi hanya mendapatkan 2,6% suara. Tapi 4 tahun dan 18 bulan kemudian, Hitler menjadi Kanselir Jerman karena Nazi didukung oleh keadaan.
    Pada tahun 1930-an, Jerman jatuh bangkrut. Harga produk pertanian dunia yang jatuh mengakibatkan kemiskinan, jatuhnya Wall Street mengakibatkan kemerosotan ekonomi di seluruh dunia, ditambah lagi dengan datangnya tagihan utang dari Amerika Serikat yang semakin menekan persediaan devisa Jerman. Tahun 1931 angka pengangguran di Jerman meningkat hingga 5 juta orang. Pengangguran hidup dengan susah payah di perkotaan ketika Jerman menjadi negara dengan perekonomian paling buruk di dunia. Keadaan semakin buruk ketika lima bank utama di Jerman hancur pada tahun 1931 menyebabkan lebih dari 20.000 perusahaan Jerman gulung tikar.
    Tanpa diduga, dalam krisis ekonomi itu, suara untuk Nazi meningkat. orang-orang mulai tertarik dengan prinsip mereka: "Versailes adalah kejahatan dan Yahudi berada dibelakangnya. Marxisme harus dihancurkan dan Bangsa Jerman harus lahir kembali." Bahkan karena sedemikian bosannya dengan keadaan ekonomi, orang-orang pedesaan yang belum pernah mendengar tentang Hitler dan partainya ikut memilih Nazi. Seperti misalnya di kota terpencil di wilayah Prusia Timur, Neidenburg, terjadi peningkatan suara yang sangat drastis untuk Nazi. Pada tahun 1928, Nazi mendapat 2.3% suara di sini. Namun pada tahun 1930 dukungan yang mereka dapatkan melonjak ke angka 25.8%; padahal Hitler tak pernah berkunjung ke sana dan tak ada perwakilan partai Nazi di kota itu. Tapi bukan hanya Nazi yang mulai naik daun, komunis juga mulai mendapat dukungan sehingga demokrasi yang baru lahir di Jerman mulai terancam karena para pemilih terdorong ke titik ekstrem; antara Nazi dan Komunis. Pertikaian mulai terjadi, Nazi dan Pasukan Badainya (SA) dengan Komunis.
    Meskipun pada pemilu itu, Hitler kalah dari pesaingnya Presiden Hidenburg, ia telah menetapkan dirinya sebagai pemimpin alternatif Jerman yang menawarkan keteraturan, kedisiplinan, dan kharisma. Pada pemilu tahun 1932 mayoritas mulai memilih dua partai yang secara terbuka bertujuan menggulingkan demokrasi Jerman: Nazi dan Komunis. Demokrasi yang datang di Jerman pada akhir PD I dianggap kurang cocok dan harus disingkirkan dari Jerman. Dalam pidato pemilihan umumnya (Juli 1932), Hitler tidak menyembunyikan fakta bahwa Nazi memiliki paham kediktatoran:
    Hitler dalam pidato pemilihan umumnya (Juli 1932).
    "Musuh kita menuduh kita golongan sosialis-nasional, dan aku pada khususnya, sebagai orang yang tidak toleran dan menyukai permusuhan. Mereka bilang kita tak mau bekerjasama dengan partai lain. Mereka bilang golongan Sosialis-Nasional bukanlah orang Jerman karena menolak bekerjasama dengan partai lain. Lalu, apakah memiliki 30 partai adalah ciri khas bangsa Jerman!? Aku harus mengakui satu hal - orang-orang itu tidak salah. Kita tidak toleran. Aku memiliki satu tujuan - untuk menyingkirkan 30 partai politik itu dari Jerman! Mereka salah mengira kita adalah salah satu dari mereka. kita punya satu tujuan, dan kita akan mewujudkannya dengan setia dan tanpa kompromi sampai ke liang kubur!"
    Hasilnya pada pemilihan umum bulan Juli 1932 itu, Nazi menjadi partai terbesar di Jerman dengan meraih 37.4% suara. Kini hanya ada satu orang yang menjadi penghalang antara hitler dan posisi Kanselir: Presiden Hindenburg, orang yang pernah bersaing dengan Hitler untuk jabatan presiden dan mengalahkannya. Hindenburg bertemu Hitler pada tanggal 13 Agustus 1932 dan dalam pertemuan itu, Hitler menuntut untuk menjadi kanselir; Hindenburg menolak. Ia tidak setuju bila kekuasaan pemerintah diberikan ke satu partai yang tidak mewakili mayoritas pemilih dan -lebih jauh lagi- tidak toleran dengan disiplin yang rendah dan seringkali menggunakan kekerasan.
    Kemudian, munculah sekelompok orang yang mulai menekan dan melobi Presiden Hindenburg, termasuk salah satu di antaranya seorang pengusaha mantan Direktur Reich Bank Hjalmar Schacht. Ia menulis surat kepada Hindenburg mendesak agar Hitler diberi mandat Kanselir demi kebaikan Jerman. Para pengusaha ketika itu lebih memilih agar perekonomian Jerman dikuasai oleh Nazi daripada Komunis yang jelas akan mematikan usaha mereka. Tekanan baru muncul sebagai akibat dari permainan perang militer: sebuah laporan menegaskan pada kabinet bahwa dalam kerusuhan sipil, militer tidak dapat mengendalikan baik Nazi maupun Komunis.
    Tapi bukan hanya Hindenburg saja yang mendapat tekanan; Nazi juga mendapatkan hal yang sama. Partai Nazi terancam bangkrut dan kehabisan uang setelah salah satu tokoh utama partai, Gregor Strasser, mengundurkan diri. Sehingga dukungan suara mereka turun menjadi 33%; tampaknya dukungan untuk mereka sudah mencapai titik maksimal. Untungnya, Nazi mendapat dukungan dari kelompok tradisional Kanan yang ingin menggulingkan demokrasi dan komunis karena tanpa dukungan Hitler, mereka tidak akan mampu melakukannya. Salah satu di antara mereka. mantan Kanselir bangsawan Franz von Papen, menawarkan kesepakatan: Hitler bisa menjadi Kanselir jika ia, von Papen, menjadi wakil Kanselir, dan hanya ada 2 anggota Nazi lainnya yang masuk kabinet yang mayoritas diisi oleh orang-orang konservatif tradisional. Dengan begitu, ia berharap pengaruh Hitler dapat "dijinakkan." Akhirnya, Hindenburg menawarkan posisi Kanselir kepada Adolf Hitler pada 30 Januari 1933. Dan segera setelah pengangkatan resmi itu, salah satu sahabat terdekat Hindenburg pada saat Perang Dunia I, Jenderal Ludendorff, mengirim telegram kepadanya:
    Pada tanggal 30 Januari 1933 itu pula, Nazi mengadakan parade perayaan yang meriah di Berlin; revolusi telah dimulai.
    Suara Untuk Partai Nazi
    TanggalJumlah Suara
    (dalam ribuan)
    PersentaseKursi di
    Reichstag
    Keterangan
    Mei 19241,918.36.532Hitler di dalam penjara
    Desember 1924907.33.014Hitler dibebaskan
    Mei 1928810.12.612 
    September 19306,409.618.3107Krisis finansial terjadi
    Juli 193213,745.837.4230Hitler menjadi kandidat presiden
    November 193211,737.033.1196 
    Maret 193317,277.043.9288Hitler telah menjadi Kanselir Jerman

    Pembersihan perwira Pasukan Badai

    Rakyat Jerman hanya perlu kurang dari 12 minggu dalam kekuasaan Hitler untuk melihat apa jadinya status Yahudi di Negara Nazi yang baru ini. Pada tanggal 1 April 1933, partai memboikot semua toko milik Yahudi selama sehari penuh. Nazi menjadikan golongan Yahudi sebagai kambing hitam atas kekalahan pada PD I dan banyak kegagalan lainnya. Kebanyakan rakyat Jerman membiarkan hal tersebut karena menganggapnya sebagai bagian dari revolusi.
    Pada bulan-bulan awal kekuasaan Nazi, orang-orang Yahudi Jerman juga menjadi korban dari serangan dan kekerasan dari Pasukan Badai (SA). Pasukan itu juga mengambil langkah keras lain. Pada tahun 1933, bersama-sama dengan pelajar yang bersimpati, SA melakukan pembakaran massal buku-buku "terlarang", terutama yang dibuat oleh penulis Yahudi. Lebih jauh lagi, Ernst Julius Röhm, pemimpin tertinggi Pasukan Badai, juga menuntut agar pasukannya dimasukan ke dalam pasukan Militer Jerman reguler. Militer menolak keras ide tersebut. Penolakan terhadap Pasukan Badai itu dilatarbelakangi oleh ketidaksukaan kalangan militer akan tingkah laku dan penampilan mereka; Pasukan Badai dibenci sebagian besar prajurit Militer Jerman. Juga menjadi semakin jelas —bukan hanya bagi kalangan militer— bahwa Ernst Julius Rohm, komandan tertinggi Pasukan Badai, berusaha untuk mengambil alih Angkatan Bersenjata Jerman. Ia berusaha untuk menjadi Menteri Angkatan Bersenjata dan membentuk pasukannya sendiri.
    Pada musim panas tahun 1934, Hitler mendapat sebuah kabar yang sangat mengejutkan. Heinrich Himmler, yang juga berambisi untuk berkuasa yang secara teknis masih bekerja untuk Ernst Julius Roehm dalam hierarki Nazi, melaporkan kepada Hitler bahwa Ernst Röhm, teman lama Hitler yang kini menjabat sebagai pemimpin tertinggi Pasukan Badai (SA), sedang mempersiapkan sebuah kudeta; dan Hitler mempercayainya. Pada tanggal 30 Juni 1934, ketika sedang berlibur di Bavaria, Ernst Rohm ditangkap dan dibawa ke penjara terdekat, dua hari kemudian ia ditembak mati. Tak hanya sampai di situ, pada bulan Juli 1934, Hitler juga "membersihkan" jajaran perwira SA yang dituduh sedang menyiapkan revolusi.
    Angkatan bersenjata sangat berterima kasih; mereka senang Rohm tewas dan kekuasaan Pasukan Badai dikurangi. Sebagai ungkapan rasa terima kasih, mereka ajukan diri untuk ucapkan sumpah setia pada Hitler secara pribadi. Orang yang kini, setelah kematian Presiden Hindenburg, tak hanya menjabat sebagai Kanselir Jerman tetapi juga pemimpin negara.
    Setelah kematian Rohm, Hitler tampaknya telah mengembalikan ketertiban; militer telah bersumpah untuknya; revolusi di jalan mereda. Pada tahun-tahun berikutnya, rakyat Jerman mulai memandang Hitler sebagai seorang pemimpin yang kuat dan penuh percaya diri; yang orasinya menjanjikan negara Jerman baru yang dinamis dan kuat.

    Kebangkitan Jerman

    Pada pertengahan tahun 1930-an, Jerman kembali bangkit di bawah kepemimpinan Hitler. Saat itu, Nazi dengan menteri ekonominya, Hjalmar Horace Greeley Schacht, berhasil menghapus pengangguran di Jerman dengan menciptakan berbagai proyek yang menyerap banyak tenaga kerja seperti proyek pembangunan Autobahn dan proyek persenjataan-kembali militer Jerman. Nazi juga menambah anggaran militer pada tahun pertama kekuasaan mereka sampai-sampai militer tidak mampu menghabiskan seluruh biaya yang dianggarkan. Proyek-proyek tersebut membawa Jerman ke dalam keadaan tenaga kerja penuh. Rakyat mendapat pekerjaan dan penghasilan sehingga mereka dapat membeli makanan. Persenjataan-kembali juga menghapus rasa malu rakyat Jerman karena telah menyerah di Perang Dunia I.
    Pada tahun 1935, Inggris, yang ketika itu merasa bersalah karena telah memaksakan Perjanjian Versailes yang memberatkan rakyat Jerman, membuat perjanjian baru dengan Hitler. Dalam perjanjian itu, Hitler diperbolehkan membangun angkatan lautnya melebihi batas yang diizinkan dalam Perjanjian Versailes. Hitler yang ingin memantapkan hubungannya dengan Inggris kemudian mengirim Joachim von Ribbentrop pada musim panas tahun 1936 untuk mengupayakan terciptanya aliansi antara Inggris dengan Jerman. Sayangnya, Joachim von Ribbentrop gagal membuat kesepakatan di Inggris; bukan karena Inggris tidak mau beraliansi dengan Jerman, melainkan karena orang Inggris menganggap Nazi mengirimkan orang yang terlalu sombong. Ribbentrop membuat kesalahan fatal dengan memberikan salut Nazi (dengan mengangkat tangan kanan) kepada Raja Inggris George VI.
    Pasukan Nazi disambut begitu mereka memasuki wilayah Austria.
    Nazi memerintahkan orang Yahudi mengepel jalanan di Austria untuk mempermalukan mereka.
    Pada tahun 1936, rakyat Jerman menganggap negara mereka telah berubah menjadi negara yang lebih baik di tangan Hitler setelah ia memerintahkan pasukan Jerman untuk memasuki kembali wilayah Jerman yang sempat lepas akibat perjanjian Versailes, Rheinland. Selain Rhineland, Hitler juga memerintahkan pasukannya untuk memasuki wilayah dengan penduduk berbahasa jerman lainnya, Austria, pada tanggal 15 Maret 1938. Di kedua wilayah itu, pasukan Jerman disambut hangat dan meriah. Lebih jauh lagi, rakyat Jerman melihat tindakan pengambilan-kembali Rhineland dan Austria itu sebagai salah satu isyarat bahwa negara mereka mulai mendapatkan kembali kekuatan dan harga dirinya. Sepulangnya ke Jerman, Hitler disambut gegap gempita sebagai seorang pahlawan bangsa Jerman.
    Namun pada tahun kejayaan tersebut terjadi pula sebuah peristiwa mencengangkan yang mengubah kehidupan rakyat Jerman. Orang Yahudi secara sistematis disingkirkan dari Jerman. UU Nürnberg 1935 melarang pernikahan orang Yahudi dengan warga Jerman lainnya dan menyatakan bahwa Yahudi bukanlah warga negara Jerman. Hitler dan Nazinya juga mengobarkan propaganda-propaganda yang menyatakan bahwa kekuasaan Yahudi di Jerman sudah terlalu besar dan memancing rakyat Jerman untuk melawannya; misalnya dengan mengatakan bahwa di antara 4.800 orang pengacara di Berlin, 3.600-nya adalah orang Yahudi. Propaganda tersebut berhasil mengubah pendapat masyarakat Jerman sehingga mereka tak berkeberatan jika orang Yahudi disingkirkan dari negara Jerman.
    Di Austria sendiri, pasukan SS mulai menjalankan aksinya "membersihkan" orang Yahudi dari tanah yang sekarang merupakan bagian dari negara Jerman itu. Yahudi Austria juga dipaksa melakukan pekerjaan yang memang dirancang untuk mempermalukan mereka; misalnya menyikat jalanan sampai bersih. Selain pasukan SS, beberapa penduduk Austria pendukung Nazi juga ikut menghina orang Yahudi itu; mereka menendangi Yahudi yang sedang bekerja dan menertawakannya.
    Tak tahan didiskriminasi dan diperlakukan secara kasar, ribuan orang Yahudi keluar dari Jerman sepanjang tahun 1930-an.

    Kristallnacht

    Herschel Gryuzspan, pemuda Yahudi yang berhasil membunuh Diplomat Jerman Ernst von Rath.
    Pada musim gugur tahun 1938, terjadi sebuah peristiwa mengejutkan: Ernst von Rath, seorang diplomat Jerman, tewas di Paris ditangan seorang pemuda Yahudi bernama Herschel Gryuzspan yang marah melihat perlakuan Nazi terhadap keluarganya.
    Dalam acara peringatan Percobaan Revolusi Burgerbrau Keller (yang terjadi pada tahun 1923), Joseph Goebbels, menteri propaganda Nazi, meminta persetujuan dari Hitler untuk membebaskan Pasukan Badai (SA) untuk melakukan balas dendam atas peristiwa terbunuhnya Ernst kepada para Yahudi; dan Hitler setuju. Dan akhirnya, terjadilah peristiwa yang disebut dengan Kristalnacht; Malam Kristal. Dalam peristiwa itu, Pasukan Badai menghancurkan sekitar 8.000 rumah, toko, dan bangunan-bangunan lain milik orang Yahudi. Mereka juga membunuh dan memenjarakan sekurangnya 30.000 orang Yahudi; menghancurkan 1.668 sinagog dan membakar 267 di antaranya. Banyak orang Jerman yang tidak setuju dengan peristiwa ini, salah satu di antaranya adalah Kolonel Claus von Stauffenberg, seorang perwira Nazi yang hampir membunuh Hitler di kemudian hari.Meskipun begitu, popularitas Hitler tidak terganggu. Hitler tak pernah membicarakan peristiwa itu di depan publik sehingga kebanyakan rakyat Jerman percaya bahwa peristiwa itu terjadi bukan atas kehendak sang Fuehrer, melainkan karena kebrutalan Pasukan Badai itu sendiri.

    "Pembersihan" anak-anak cacat

    Pada akhir tahun 1938 atau awal tahun 1939, Philipp Bouhler, pemimpin Kantor Istana Kanselir Fuehrer, memberikan sebuah surat —yang ditulis oleh seorang ayah dari anak yang cacat mental— kepada Hitler. Surat itu berisi tentang permintaan izin sang ayah untuk membunuh anaknya itu; Hitler setuju. Lebih jauh lagi, Hitler malah memerintahkan orang-orangnya untuk menghabisi semua anak cacat di seluruh Jerman. Philipp Bouhler sendiri kemudian diberi hak untuk membentuk kesatuan polisi rahasia untuk menyeleksi dan membunuh anak-anak cacat dalam hitungan hari setelah mereka lahir.
    Polisi rahasia itu kemudian mencari anak-anak yang diduga cacat, kemudian menuliskan biodata dan ciri-ciri anak itu di selembar formulir. Formulir itu kemudian diserahkan kepada tiga orang dokter khusus yang akan menentukan apakah anak tersebut layak untuk hidup; jika tidak, mereka akan menandai formulir itu dengan tanda "X". Setelah itu, mereka akan ditugaskan untuk menjemput anak yang dianggap "tak layak hidup" untuk kemudian dikumpulkan dan dibunuh dengan menyuntikan luminal atau morfin dengan dosis yang mematikan ke dalam tubuh mereka.

    Perang dan kejatuhan

    Perang yang pecah pada tahun 1939 menyebabkan terjadinya kemunduran di tubuh partai, terutama setelah tahun 1941 ketika perang mulai memanas dan menyeret Jerman ke dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Pada saat yang sama, Hitler meninggalkan urusan domestik dan memusatkan perhatiannya pada militer tanpa menunjuk seseorang untuk menggantikan kedudukannya untuk mengatur masalah domestik. Akibatnya, administrasi sipil Jerman kacau, tidak terorganisasi, dan tidak efektif. Dalam keadaan seperti ini, the Gauleiters, yang hampir semuanya merupakan loyalis fanatik Hitler, mulai mengambil kontrol atas pengarahan tenaga kerja, alokasi perumahan, proteksi serangan udara, dan lainnya. Kadangkala mereka juga bertindak sebagai ombudsman untuk rakyat. Mereka juga menghasut pengusiran semua orang Yahudi yang tersisa di Jerman dengan alasan rakyat Jerman mulai kekurangan rumah dan tempat tinggal akibat pengeboman yang dilakukan sekutu.
    Pasukan itu adalah daerah terakhir dari negara Jerman yang mengalah ke Partai Nazi, dan tak pernah dilakukan sepenuhnya. Reichswehr pra-1933 telah melarang anggotanya mengikuti ParPol itu, dan ini dipertahankan selama beberapa waktu setelah tahun 1933. Tokoh Nazi militer bergabung dengan Waffen SS, sayap militer SS. Namun pada tahun 1938 MenHan Blomberg dan kepala staf pasukan, Jenderal Werner von Fritsch, disingkirkan dari jabatannya setelah skandal yang dibuat-buat. Hitler mengangkat diri sebagai MenHan, dan pimpinan pasukan yang baru, Jenderal Franz Halder dan Walther von Brauchitsch, kagum pada Hitler dan tidak bisa menentang kehendaknya secara terbuka. Namun, secara aktif Halder mendukung rencana tak berhasil untuk mengadakan kudeta dan menyingkirkan Hitler dari kekuasaannya selama krisis tahun 1938 di Cekoslowakia, dan kembali pada tahun 1939. Brauchitsch mengetahui rencana-rencana itu namun tak mendukungnya. Hanya setelah tahun 1939, pelarangan tokoh Nazi bergabung dengan Pasukan Jerman - yang secara tradisional basis kekuatan konservatisme monarkis Protestan yang berlawanan pada gerakan politik massal apapun - dicabut, dan sejumlah jenderal, utamanya Walther von Reichenau dan Walter Model, menjadi tokoh Nazi yang fanatik. Tak sampai tahun 1944 sekelompok perwira yang menentang rezim Nazi merancang percobaan serius untuk menjungkalkan Hitler dalam Plot 20 Juli, namun mereka tak pernah mendapatkan dukungan penuh dari korps-korps perwira. Bagaimanapun AL Jerman amat setia pada Hitler dan komandannya Karl Dönitz, adalah calon pengganti Hitler pada tahun 1945.
    Dari tahun 1945, Partai Nazi dan negara Nazi tak sanggup lama berpisah. Ketika pasukan Jerman menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1945 dan negara Jerman berhenti ada, Partai Nazi, meskipun memiliki 8,5 juta anggota nominal dan struktur organisasi di seantero negeri, juga berhenti ada. Anggotanya yang paling fanatik bisa bunuh diri, melarikan diri dari Jerman, maupun ditangkap. Khayalak ramai membakar kartu partainya dan berusaha bercampur ke dalam masyarakat Jerman secepat mungkin. Dari akhir perang, Nazi telah berkurang dibandingkan pada kesetiaan pada seorang Adolf Hitler, dan kematiannya membebaskan kebanyakan anggota Nazi dari sumpahnya dan berharap untuk menjaga partainya tetap bernapas. Dalam Testamen Politiknya, Hitler mengangkat Bormann "Menteri Partai", namun tak mencalonkan pengganti sebagai pimpinan partai - pengakuan bahwa Partai Nazi tanpa Hitler tak memiliki asas keberadaan. Secara resmi Partai Nazi dilarang oleh pemerintah pendudukan Sekutu dan proses denazifikasi meluas dilakukan untuk membersihkan bekas anggota Nazi dari pemerintahan, peradilan, perguruan tinggi, sekolah, dan pers di daerah pendudukan Jerman. Sebenarnya tidak ada perlawanan atau percobaan untuk mengorganisasi gerakan bawah tanah Nazi. Dari masa itu kehidupan politik yang normal tercipta lagi di Jerman Barat pada tahun 1949, Nazi secara efektif lenyap. Di Jerman Timur, pemerintah komunis yang baru membalas dendam atas bekas tokoh Nazi berpangkat tinggi yang bisa mereka temukan, dan kelangsungan jenis gerakan Nazi apapun tak mungkin dipertahankan.
    Sejak tahun 1949 terdapat sejumlah percobaan untuk mengorganisasi partai ultranasionalis di Jerman, namun tidak ada yang secara terbuka mengaku Nazi atau mencoba menggunakan lambang dan slogan Partai Nazi – seperti yang ditunjukkan dengan tepat oleh Jerman, lebih banyak tokoh Nazi di Amerika Serikat (dan sekarang di Rusia) daripada di Jerman. Partai Kekaisaran Jerman (Deutsche Reichspartei, DRP), yang menampung banyak bekas tokoh Nazi, memiliki 5 anggota di Bundestag pertama yang dipilih pada tahun 1949, namun dikalahkan pada tahun 1953. Dari tahun 1960-an ketuanya Adolf von Thadden menyadari partai ini tak memiliki masa depan dan diputar pada tahun 1964. Thadden (yang saudari tirinya Elisabeth von Thadden dihukum mati oleh Nazi atas perannya dalam Perlawanan Jerman), kemudian membentuk Partai Demokrat Nasional Jerman (Nationaldemokratische Partei Deutschlands, NPD) yang baru dan lebih luas, yang masih ada, sekarang dipimpin Udo Voigt. NPD telah lolos dari sejumlah percobaan pelarangan oleh Mahkamah Konstitusi Federal sebagai partai Neo-Nazi. Sekali-sekali partai ini memenangkan kursi di Landtag beberapa negara bagian Jerman, khususnya di daerah bekas Deutsche Demokratische Republik, namun tak pernah mencapai ambang 5% untuk memenangkan kursi di Bundestag. NPD memiliki 5.300 anggota terdaftar pada tahun 2004, dan platform utamanya adalah penentangan atas imigrasi.

    Komposisi partai

    Anggota umum

    Anggota umum (Parteimitglieder) dalam partai Nazi sebagian besar terdiri dari penduduk urban kelas menengah ke bawah. 7% anggota adalah kelas atas, 7% petani, 35% buruh industri dan 51% sisanya adalah kelas mengengah. Sementara itu, kelompok profesi yang paling banyak bergabung dengan Nazi adalah dokter medis.
    Ketika Nazi memulai kekuasaannya di Jerman pada tahun 1933, Nazi telah memiliki anggota dengan jumlah lebih dari 2 juta orang. Ketika berkuasa, mereka menarik lebih banyak anggota hingga mencapai 8.5 juta anggota di akhir kekuasaannya. Meskipun begitu, hanya sekitar 1 juta orang yang aktif berperan dalam partai; sisanya kebanyakan bergabung karena alasan karier.

    Anggota militer

    Anggota Nazi yang memiliki ambisi militer didorong untuk bergabung dengan Waffen SS atau Wehrmacht, terutama ketika Perang Dunia II berkobar. Awalnya, peraturan mengharuskan setiap anggota Nazi yang bergabung dengan Wehrmatch untuk melepaskan keanggotaannya dari partai. Meskipun begitu, keadaan Perang Dunia II memaksa sejumlah perwira Nazi seperti Reinhard Heydrich dan Fritz Todt dan beberapa anggota lainnya untuk bergabung dengan Wehrmacht tanpa melepaskan keanggotaan mereka.

    Keanggotaan pelajar

    Pada tahun 1926 Partai Nazi membentuk sebuah divisi yang keanggotannya terdiri dari pelajar-pelajar di Jerman yang dikenal dengan nama NS-Deutscher Studentenbund (NSDtB).

    Grup Paramiliter

    Sebagai tambahan, beberapa grup paramiliter eksis dan "mendukung" tujuan Nazi. Semua anggota dari grup-grup tersebut dibutuhkan untuk menjadi anggota reguler partai Nazi, dan nantinya bisa memasuki grup pilihan mereka masing-masing. Sistem raksasa/besar dari tanda kepangkatan paramiliter partai Nazi dikembangkan untuk setiap paramiliter yang berbeda-beda.
    Grup paramiliter besar dari Partai Nazi sebagai berikut :
    • Schutzstaffel (SS): Pengawal pribadi Hitler
    • Sturmabteilung (SA): Pasukan Badai
    • Nationalsozialistisches Fliegerkorps (NSFK): National Socialist Flyers Corps
    • Nationalsozialistisches Kraftfahrerkorps (NSKK): National Socialist Motor Corps
    Hitler-Jugend adalah sebuah grup paramiliter dibagi ke korps kepemimpinan dewasa dan keanggotaan umum terbuka untuk semua anak berumur 14 sampai 18 tahun

    Simbol partai

    • Bendera Nazi: Partai NSDAP menggunakan swastika yang menghadap ke kanan sebagai simbol mereka. Warna merah dan hitam melambangkan Blut und Boden (darah dan tanah). Sebelumnya, warna hitam, putih, dan merah digunakan sebagai warna bendera Konfederasi Jerman Utara (yang didirikan oleh Otto von Bismarck, yang diilhami dari warna hitam putih bendera Prusia). Pada tahun 1871, bendera Konfederasi Jerman Utara itu kemudian dijadikan sebagai Reichflagge (bendera Reich). Warna hitam, putih, dan merah juga pernah dijadikan sebagai lambang nasionalis, terutama pada masa Perang Dunia I dan pada masa Republik Weimar.
    • Swastika
    • Lagu: Horst Wessel Lied.
    • Elang Jerman: Partai Nazi menggunakan bentuk Elang Jerman tradisional yang diubah sedemikian rupa; Berdiri di atas lambang swastika di dalam rangkaian daun ek. Ketika kepala elang tersebut menghadap ke pundak kirinya, lambang itu menyimbolkan Partai Nazi, dan disebut dengan Parteiadler. Sebaliknya, ketika menghadap ke pundak kanannya, elang itu menyimbolkan negara (Reich), dan disebut dengan Reichsadler. Setelah partai Nazi berkuasa di Jerman, mereka segera mengganti lambang Elang Jerman tradisional dengan Elang Jerman mereka di seluruh negara dan institusinya.

    Ucapan, motto, dan slogan

    "Sieg Heil!"
    "Hidup kejayaan!"
    "Heil Hitler!"
    "Keselamatan dari Hitler atau Hidup Hitler!"
    "Arbeit macht frei"
    "Kerja menghasilkan kebebasan"
    "Ein Volk, ein Reich, ein Führer!"
    "Satu masyarakat, satu bangsa, satu pemimpin!"
    "Deutschland, erwache!"
    "Jerman, bangkitlah!"
    "Die Juden sind unser Unglück!"
    "Yahudi adalah sumber masalah kita!"
    "Lang lebe unser ruhmvoller Führer!"
    "Panjang umur pemimpin kami yang agung!"
    "Heute Deutschland, morgen die Welt!"
    "Jerman hari ini, dunia esok hari!"
    "Die Deutschen immer vor dem Ausländer und den Juden!"
    "Orang Jerman selalu di depan orang asing dan Yahudi!"
    "Sicher ist der Jude auch ein Mann, aber der Floh ist auch ein Tier.."
    "Sudah jelas kalau orang Yahudi adalah manusia, tetapi kutu juga seekor hewan ..."
    "Arbeit; Freiheit; Brot"
    "Kerja; Kebebasan; Roti"

    Demikianlah informasi yang bisa kita bagi mengenai sejarah Nazi  semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi anda semua.

    JIKA ANDA MEMILIKI CARA,TIPS DAN SARAN TENTANG APAPUN JANGAN SUNGKAN MENGIRIMKAN ATAU MEMBAGIKAN KEPADA KAMI.